Gejala awal
Pada
umumnya cerebral palsy dapat terlihat pada usia kurang dari 3 tahun,dan dapat
dicurigai pada kemampuan perkembangan motorik tidak normal. Bayi yang mengalami
cerebral palsy akan terlihat keterlambatan perkembangan, misalnya tengkurap,
duduk dan sebagainya.
Ada
sebagian mengalami abnormalitas tonus otot. Penurunan tonus, bayi akan terlihat
lemas dan kaku. Ada juga bayi pada periode awal tampak hipotonia dan selanutnya
berkembang menjadi hipertonia setelah 2-3 bulan pertama. Sehingga kemungkinan
anak cerebral palsy menunjukkan postur abnormal pada satu sisi tubuh.
Pemeriksaan fisik
Pada hal
ini penderita cerebral palsy melakukan pemeriksaan kemampuan motorik bayi dan
melihat kembali riwayat medis mulai dari riwayat kehamilan, persalinan dan kesehatan
bayi. Perlu juga dilakukan pemeriksaan refleks dan mengukur perkembangan
lingkar kepala anak. Refleks ialah gerakan tubuh secara otomatis bereaksi
sebagai respon terhadap stimulus spesifik.
Pemeriksaan neuroradiologik
Pemeriksaan
khusus neuroradiologi untuk mencari kemungkinan penyebab cerebral palsy perlu
dikerjakan, salah satu pemeriksaan yaitu dengan melakukan CT-Scan kepala, CT-Scan
kepala yaitu pemeriksaan imaging untuk mengetahui struktur jaringan otak selain
itu juga dapat menjabarkan area otak yang kurang berkembang, kista abnormal
ataupun kelainan lainnya.
MRI
merupakan tehnik imaging yang canggih, dimana menghasilkan gambar yang lebih
baik dalam hal struktus atau area abnormal dengan lokasi lekat dengan tulang. Neuroimaging
direkomendasikan dalam evaluasi anak cerebral palsy jika etiologi tidak dapat
ditemukan.
Pemeriksaan lainnya
Dalam hal
ini pun perlu adanya pemeriksaan lainnya, dimana yang mempertimbangkan kondisi
lain yang berhubungan dengan cerebral palsy. Beberapa dokter mengatakan bahwa terdapat
penyakit kejang maka harus dilakukan EEG, dimana dapat membantu untuk melihat aktivitas
elektrik otak dan akan menunjukkan penyakit kejang tersebut. Identifikasi kelainan
penyerta sangat penting sehingga diagnosis dini akan lebih mudah ditegakkan.
Banyak kondisi diatas dapat diperbaiki dengan terapi spesifik sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup penderita cerebral palsy.