Menurut
Rook dan Dooley (1985) dalam Kuntjoro (1997) ada dua sumber dukungan sosial
yaitu:
Sumber Natural
Dukungan sosial yang natural diterima
seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara spontan dengan
orang-orang yang berada disekitarnya, misalnya anggota keluarga (anak, istri,
suami dan kerabat), teman dekat atau relasi. Dukungan sosial ini bersifat non
formal.
Sumber artificial
Dukungan sosial artificial adalah
dukungan sosial yang dirancang kedalam kebutuhan primer seseorang, misalnya
dukungan sosial akibat bencana melalui berbagai sumbangan sosial.
Caplan
(1974) mengatakan bahwa dukungan sosial dapat diperoleh dari pasangan hidupnya,
kekasih, keluarga, rekan kerja atau organisasi kemasyarakatan yang diikuti.
Pendapat senada dikemukakan Sarafino (1998) bahwa dukungan sosial dapat
diperoleh dari bermacam-macam sumber seperti suami, istri, keluarga, teman
rekan kerja, dan organisasi kemasyarakatan.
Britton
(1989) melaporkan bahwa dukungan sosial dari para atasan akan berpengaruh
positif terhadap kesehatan mental dan fisik para guru. Unsur ini termasuk
dukungan dari atasan. Hurlock (2004:214) mengatakan bahwa dukungan sosial dari
teman sebaya, berupa perasaan senasib menjadikan adanya hubungan saling
mengerti dan memahami masalah masing-masing, saling memberi nasihat, simpati,
yang tidak didapat dari orang tuanya sekalipun.
Dukungan
sosial terpenting berasal dari keluarga (Rodin dan Salovey dalam Smet,1994).
Melengkapi pendapat tersebut Gore dalam Gottlieb (1983) menyatakan bahwa
dukungan sosial lebih sering didapat dari relasi yang terdekat yaitu keluarga
atau sahabat. Kekuatan dukungan sosial yang berasal dari relasi yang terdekat
merupakan salah satu proses psikologis yang dapat menjaga perilaku sehat dalam
diri seseorang.
Russell,
Altmaier, dan Van Velzen (1987) menemukan bahwa tiga unsur dukungan sosial secara
negatif berhubungan dengan burnout pada pendidik. Unsur-unsur ini termasuk
dukungan dari atasan, kadar profesionalitas individu, dan sumber dukungan sosial
sosial individu untuk memperoleh dukungan.
Dukungan
sosial di tempat kerja terdiri dari rekan serta atasan, yang dalam kasus guru
biasanya sumber dukungan sosial didapat dari pihak yang berada di lingkungan
sekolah. Lingkungan sekolah yang formal membuat dukungan sosial berfungsi
sebagai sumber kekuatan untuk mengurangi stres yang dihadapi individu ketika
harus berhadapan dengan situasi stres dalam kehidupan pribadi mereka atau di
tempat kerja (Farber, 1991). Mc Call ister & Fischer (1983), Wellman
(1981), dan Cobb (1976). menyatakan bahwa kenyamanan emosional dan bantuan
praktis disebut sebagai dukungan sosial yang datang dari anggota keluarga,
tetangga, teman, atasan, dan dari rekan kerja. Ini menawarkan cara mengurangi
efek stres akibat pekerjaan, gangguan fisik, penuaan dan peristiwa kehidupan
sulit. Kebutuhan dukungan sosial dimulai pada saat bayi lahir diadakan dan
dibesarkan oleh orang tua dan lanjutan dalam berbagai derajat sepanjang hidupnya
(Cobb, 1976).
Berdasarkan
uraian diatas, maka dukungan sosial yang diterima individu diperoleh dari
anggota keluarga, teman sebaya, rekan kerja dan pasangan. Dalam penelitian ini,
sumber-sumber dukungan sosial bagi guru di sekolah diperoleh dari supervisor,
rekan kerja, teman, pasangan, dan keluarga.
Tags
Psikologi Sosial