Namun ada
tidak setuju dalam konsep awal bahwa pemanfaatan angin sebagai sumber energi
mekanis. Beberapa yakin bahwa konsep asli berawal pada Babylonia kuno. Kaisar
Babylonia Hammurabi, merencanakan pemakaian energi angin untuk pembangunan
irigasi selama abad ke-17 sebelum masehi (SM). Argumen lain bahwa asal mula
windmills adalah India. Di Arthasastra, sebuah kerja klasik di Sanskrit ditulis
oleh Kaumatiliya selama abad ke-4 sebelum masehi, pada referensi dituliskan
mengangkat air dengan alat yang digerakkan angin. Meskipun demikian, tidak ada
data record yang menjamin bahwa konsep awal ini diwujudnyatakan menjadi suatu
alat yang rill.
Yang
terakhir mendokumenstasikan desain windmill
sejak dari 200 sebelum masehi. Penduduk Persia menggunakan windmill
untuk menggiling butir gandum (padi) selama periode ini. Saat itu mesin sumbu
vertikal memiliki layar/sudu dengan buntelan dari sejenis bulu atau kayu.
Penggiling batu disambungkan ke poros vertikal. Layar/sudu dilekatkan ke poros
pusat menggunakan penopang horizontal. Ukuran layar menggunakan material yang
difabrikasi, biasanya panjang 5 m dan tinggi 9 m.
Pada abad
ke-13, grinding mills biji gandum (padi) telah dikenal disebagian besar wilayah
Eropa. Francis mengangkat teknologi ini pada 1105 A.D dan Inggris pada 1191
A.D. Sangat berbeda dengan desain sumbu vertikal Persia, mills (penggiling)
Eropa memiliki sumbu horizontal. Post mills ini dibangun dengan struktur baik.
Menara berbentuk bulat atau plygonal dan dibangun dari kayu atau batu. Rotor
secara manual dihadapkan ke arah angin dengan bantuan ekor. Mills dijaga saat
menghadang angin kencang dengan memindahkan canvas pelindung rotor.
Desainer
Belanda, Jan Adrienzoon, perintis dalam pembuatan mills ini. Mereka membuat
banyak perbaikan desain dan menemukan beberapa bentuk mills. Contohnya adalah
Tjasker dan Smock mills. Rotor dibuat dari profil airfoil sederhana untuk
memperbaiki efisiensi. Windmills ini mencapai Amerika pada pertengahan tahun
1700 melalui penghuni tetap Belanda. Kemudian disusul perkembangan wind mill
pemompa air, yang diputuskan sebagai salah satu penerapan energi angin yang
paling sukses. Sehingga disebut turbin angin Amerika bersudu banyak yang muncul
pada sejarah turbin angin pada pertengahan 1800.
Rotor
relatif kecil, Diameter berkisar satu hingga beberapa meter, yang digunakan
pada aplikasi ini. Tujuan utama yaitu memompa air dari beberapa meter di bawah
permukaan lahan pertanian. Pemompa air ini, dengan sudu yang terbuat dari bahan
logam dan desain teknik yang lebih baik sehingga meningkatkan produktifitas
pertanian.
Era
pembangkit energi listrik diawali pada akhir tahun 1900-an. Turbin angin modern
pertama kali, khusus didesain untuk pembangkit energi listrik, yang dibangun di
Denmark tahun 1890. Turbin menyuplai energi listrik ke daerah pedesaan. Selama
pada peride yang sama, turbin angin yang
besar pembangkit energi listrik memiliki rotor 17 m yang dibangun di Cleveland,
Ohio. Pada pertama kalinya, gearbox menaikkan putaran digunakan pada desain
tersebut. Sistem ini beroperasi selama 20 tahun, menghasilkan energi listrik
dengan daya 12 kW.
Tags
Energi