Sebagai
contoh adalah motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan
jasmani. Apabila kurang adanya motivasi, maka tidak akan ada keinginan siswa
untuk mau melakukan aktivitas pendidikan jasmani, sebaliknya apabila siswa
memiliki motivasi yang besar, maka dia akan mau melakukan aktivitas melakukan
aktivitas pendidikan jasmani tanpa adanya pelaksanaan sedikitpun.
Mengenai
dampak pendidikan jasmani terhadap psikologis siswa, ibrahim (2001) menjelaskan
sebagai berikut:
Adanya beberapa dampak yang diperkirakan
muncul pada diri siswa sebagai akibat dari pendidikan jasmani dan olahraga
antara lain:
- Adanya perubahan sikap dari negatif menjadi positif terhadap aktivitas jasmani
- Adanya perbaikan dalam hal efisiensi keterampilan hubungan sosial
- Adanya perbaikan dalam daya tangkap panca indra dan respon-respon yang diberikan
- Adanya perkembangan positif dalam hal perasaan sehat sejahtera dan kesehatan psikologis atau kesehatan mental
- Adanya peningkatan dalam hal relaksasi
- Memberikan kelegaan dan mengurangi gejala dalam aspek gangguan psikosomatis dan
- Adanya peningkatan penguasaan keterampilan gerak
Dengan
pendidikan jasmani, siswa dapat terpengaruhi kondisi psikologisnya, sehingga
dapat memberikan dampak positif terhadap individunya itu sendiri. Dampak
positif dari pendidikan jasmani sangat banyak dirasakan oleh siswa. Beberapa
dampak psikologis dari pendidikan jasmani diuraikan oleh Ibrahim (2001) yaitu
dalam aspek motivasi dan sikap, pengembangan harga diri, serta aspek sosial dan
moral.
Ketika
siswa dapat berkompetisi dengan siswa lainnya dan siswa tersebut memenangkannya,
maka akan timbul rasa percaya diri yang tinggi pada siswa tersebut. Siswa akan
merasa nyaman, bahwa ternyata dirinya memiliki kemampuan yang dapat
dibayangkan. Yang demikian itu akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan
psikologis siswa.
Dampak
dari pendidikan jasmani terhadap kondisi psikologis tentunya benar-benar akan
memberikan dampak apabila siswa dibantu dapat memahaminya. Oleh karena itu
peranan guru dalam hal ini cukup sentral untuk dapat membantu siswa memahami
apa yang dipelajarinya. Belajar di sekolah diharapkan bukan hanya untuk
mempelajari mata pelajaran saja, melainkan juga mempelajari untuk memahami
setiap permasalahan. Artinya ketika siswa harus menghadapi situasi yang baru,
maka diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan hal tersebut.
Tags
Psikologi Pendidikan