Manajeman
kinerja merupakan suatu proses yang berkesinambungan, melakukan pengembangan
dan perbaikan secara berkelanjutan atas kinerja, disamping keterkaitannya
dengan penciptaan budaya, dimana terjadi proses pembelajaran dan pengembangan
organisasi/individu. Perencanaan kinerja merupakan tahapan awal yang dilakukan
dalam Manajemen Kinerja. Dalam tahapan ini tujuan dan target kinerja ditentukan
melalui komunikasi yang efektif antara pimpinan dengan pegawai/karyawan. Dalam
perencanaan kinerja dirancang kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi, dan untuk melakukan hal tersebut, menurut Wibowo (2007)
diperlukan penyediaan sumber daya yang diperlukan serta waktu untuk
melakukannya.
Setelah
rencana kinerja tersusun dan disepakati bersama oleh pimpinan dengan pegawai,
tahapan berikutnya yang perlu dilakukan dalam manajeman kinerja adalah review
kinerja serta mendiskusikannya. Review kinerja ini dimaksudkan untuk melihat
apakah kinerja yang dilakukan pegawai telah sesuai dengan tujuan dan target yang
telah ditetapkan. Tahapan ini dilakukan dengan cara pimpinan dan pegawai mendiskusikannya
dengan mengacu pada rencana kinerja, dan bila ditemukan berbagai masalah, maka
upaya pemecahannya dilakukan secara bersama. Sehingga perbaikan yang diperlukan
didasarkan pada hasil pem ikiran bersama antara pimpinan dan pegawai. Review
dan diskusi kinerja sangat pent ing dalam rangka mengidentifikasi hambatan yang
dihadapi oleh pegawai dalam mencapai tujuan dan rencana kinerja,
mengidentifikasi bantuan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan rencana
kinerja serta mengkaji apakah tujuan kinerja yang ditetapkan masih relevan atau
perlu dilakukan penyesuaian (Ainsworth, 2002).
Evaluasi
kinerja merupakan tahapan penting lainnya dalam manajemen kinerja. Evaluasi
kinerja dapat dilakukan oleh pegawai itu sendiri (self assessment) maupun oleh
pimpinan. Pimpinan perlu menggali datadan informasi yang akurat berkaitan
dengan kinerja pegawai, dan tahapan review dapat memberi gambaran akan kondisi
kinerja pegawai, sehingga dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi penilaian
kinerja.
Tahapan
berikutnya adalah tindakan koreksi dan penyesuaian. Dalam tahapan ini tindakan
untuk memperbaiki kinerja dengan acuan rencana menjadi hal penting, namun
demikian upaya untuk melakukan penyesuaian juga perlu dilakukan. Dan hal ini
akan berkaitan dengan upaya lanjutan dalam meng embangkan dan meningkatkan kinerja
pegawai. Upaya ini perlu dituangkan dalam suatu rencana pengembangan (development
plan) kinerja sesuai dengan hasil evaluasi dan tuntutan akan peran organisasi
yang terus meningkat dalam era perubahan dewasa ini.
Dalam
implementasi kinerja, sinkronisasi antara tujuan dan target kinerja individu
dan organisasi menjadi prasyarat penting yang akan menentukan pada efektivitas
manajemen kinerja. Apabila terjadi ketidak-sikronan, antara review dan evaluasi
kinerja akan sulit dilakukan. Bila hal ini tidak dapat dilakukan, maka upaya perbaikan
pengembangan kinerja pegawai tidak dapat dilakukan, sehingga tujuan dari manajemen
kinerja tidak akan tercapai. Oleh karena itu komunikasi antara pimpinan dan
pegawai harus dilakukan secara berkesinambungan untuk dapat secara dini mendeteksi
berbagai kemungkinan hambatan kinerja individu yang juga akan berdampak pada
kinerja organisasi, sehingga tujuan organisasi tidak dapat dicapai.
Tags
Industri dan Jasa
bro blogmu dijadikan soal di UT
BalasHapus