Pertama, C=control
(kendali) adalah mempertanyakan seberapa jauh seseorang merasa memiliki kendali
atas suatu kesulitan yang dialami. Seseorang dengan C tinggi punya keuletan dan
tekat yang tidak kenal menyerah dan relatif kebal terhadap ketidakberdayaan.
Pendekatan yang dipakai lebih berdaya dan proaktif, teguh dalam niat dan lincah
dalam mencari penyelesaian suatu masalah.
Kedua, O
= 'origin dan 'ownership (asal usul dan pengakuan), mempertanyakan siapa
yang menjadi asal-usul kesulitan serta sampai sejauh mana diakui adanya
kesulitan tersebut. Orang dengan AQ rendah, menyalahkan dirinya secara
destruktif serta memberi label negatif atas ketidakmampuan dirinya menghadapi
kesulitan. Akibatnya, menjadi lumpuh oleh rasa bersalah berlebihan, namun tidak
melakukan tindakan apapun. Seseorang dengan O tinggi akan mempertahankan
perspektif, melakukan perbaikan terus menerus dan tetap gembira/penyesalan
sewajarnya (origin). Dan akan lebih berorientasi pada tindakan untuk
meningkatkan tanggung jawab (ownership).
Ketiga, R
= reach (jangkauan) adalah mempertanyakan sampai sejauh mana pembiaran
suatu kesulitan menjangkau sisi-sisi kehidupan yang lain. Seseorang dengan R
tinggi merespon kesulitan sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas. Artinya
semakin efektif dalam menahan dan membatasi jangkauan kesulitan sehingga
kesulitan tetap berada ditempatnya.
Dan
Keempat, E = endurance (daya tahan) mempertanyakan seberapa lama diperkirakan
kesulitan akan berlangsung. Seseorang dengan E tinggi merespon kesulitan dan
penyebabnya sebagai sesuatu yang bersifat sementara, cepat berlalu dan kecil
kemungkinan terjadi lagi. Hal ini akan meningkatkan energi, optimisme, dan kemungkinan
untuk berbuat.
Menurut
Stoltz, ada beberapa faktor yang
diperlukan untuk mengubah kegagalan menjadi suatu peluang yaitu daya saing,
kinerja, pemberdayaan, pembelajaran, harapan, sikap, kesehatan emosional dan
fisik, produktivitas, kreativitas, mengambil risiko, ketekunan, belajar,
merangkul perubahan, dan keuletan.
Stoltz,
mengemukakan bahwa seseorang yang sukses pernah mengalami hambatan yang luar
biasa dalam hidupnya, namun mempunyai semacam sikap suka tantangan. Keadaan ini
yang terus mengobarkan semangat dalam diri orang tersebut. AQ merupakan ukuran untuk mengetahui respons
seseorang terhadap kesulitan yang berguna untuk memperbaiki efektivitas pribadi
dan profesional secara keseluruhan.
Ada tiga tingkat kesulitan yang umum
dihadapi manusia yaitu:
- Tingkat kesulitan di masyarakat seperti tingkat kejahatan, ekonomi mencemaskan, obat terlarang dll.
- Tingkat kesulitan di tempat kerja, misalnya turunnya kinerja, tuntutan pemegang saham, rasionalisasi pegawai, pesangon dan PHK dsb.
- Tingkat kesulitan individu, contohnya meningkatnya rasa cemas berlebihan, hilangnya tawa ria, gangguan kesehatan dll.
Tags
Psikologi Umum