Proses
belajar merupakan pusat bagi perkembangan kontrol diri. Melalui pengkondisian
responden, kita mempelajari asosiasi dengan stimulus yang menyenangkan dan
menyakitkan, jadi melatih diri sendiri untuk menunda pemuasan. Melalui
pengkondisian operan, kita belajar mengontrol diri sendiri untuk mencapai
konsekuensi yang memuaskan. Perilaku kita mungkin diperkuat dengan penguatan
positif (stimulus menyenangkan) atau penguatan negatif (pemusnahan stimulus
yang tidak menyenangkan). Perilaku dapat dilemahkan melalui hukuman atau
pemusnahan.
Ketika
apa yang dipelajari seseorang dalam satu situasi atau tentang respon seseorang
yang dipindahkan kesituasi atau respon lain, terjadilah generalisasi. Apabila
perbedaan dibuat antara situasi atau respon, proses itu dinamakan diskriminasi.
Respon-respon yang kompleks dapat dipelajari melalui pembentukan, proses
mempelajari suatu respon melalui penguatan dari pendekatan yang berturut-turut
mengenai respon itu, atau melalui peneladanan, belajar tentang suatu respon
dengan mengamati orang lain.
Kontrol
Diri diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan
mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa ke arah konsekuensi
positif.