Sebab-sebab
terjadinya insomnia antara lain:
- Suara atau bunyi: Biasanya orang dapat menyesuaikan dengan suara atau bunyi sehingga tidak mengganggu tidurnya. Misalnya seseorang yang takut diserang atau dirampok, pada malam hari terbangun berkali-kali hanya suara yang halus sekalipun.
- Suhu udara: Kebanyakan orang akan berusaha tidur pada suhu udara yang menyenangkan bagi dirinya. Bila suhu udara rendah memakai selimut dan bila suhu tinggi memakai pakaian tipis, insomnia ini sering dijumpai didaerah tropic.
- Tinggi suatu daerah ; Insomnia merupakan gejala yang sering dijumpai pada mountain sickness (mabuk udara tipis), terjadi pada pendaki gunung yang lebih dari 3500 meter diatas permukaan air laut.
- Penggunaan bahan yang mengganggu susunan saraf pusat: insomnia dapat terjadi karena penggunaan bahan-bahan seperti kopi yang mengandung kafein, tembakau yang mengandung nikotin dan obat- obat pengurus badan yang mengandung anfetamin atau yang sejenis.
- Pola makan yang buruk. Mengonsumsi makanan berat saat sebelum tidur bisa menyulitkan untuk tertidur.
- Penyakit psikologi: Beberapa penyakit psikologi ditandai antara lain dengan adanya insomnia seperti pada gangguan afektif, gangguan neurotic, beberapa gangguan kepribadian, gangguan stress pasca-trauma dan lain-lain (Joewana, 2006).
Penyebab lainnya bias berkaitan dengan
kondisi-kondisi spesifik, seperti:
- Usia lanjut (insomnia lebih sering terjadi pada orang berusia diatas 60 tahun).
- Wanita hamil
- Riwayat depresi/penurunan
Insomnia ringan atau hanya sementara
biasanya dipicu oleh:
- Stres
- Suasana yang ramai
- Perbedaan suhu udara
- Perubahan lingkungan sekitar
- Masalah jadwal tidur dan bangun tidur yang tidak teratur
- Efek samping pengobatan
Insomnia
kronis lebih kompleks dan seringkali diakibatkan faktor gabungan, termasuk yang
mendasari fisik atau penyakit mental. Insomnia kronis dapat disebabkan oleh
faktor perilaku, termasuk penyalahunaan kafein, alkohol, atau obat-obat
berbahaya lainnya.
Tags
Tidur