Penyakit
Paru Obstruksi Kronik adalah kelainan dengan klasifikasi yang luas, termasuk
bronkitis, brokiektasis, emfisema, dan asma. Ini merupakan kondisi yang tidak
dapat pulih yang berkaitan dengan dispnea pada aktivitas fisik dan mengurangi
aliran udara (Suzanne C. Smeltzer, 2001).
Penyakit
Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan sekumpulan penyakit paru yang
berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara
sebagai gambaraan patofisiologi utamanya.Bronkitis kronis, emfisema paru, dan
asma bronkial membentuk satu kesatuan yang disebut Chronic Obstructive
Pulmonary Disease (COPD) (Sylvia Anderson Price, 2005).
Penyakit
Paru Obstruksi Kronik adalah sejumlah gangguan yang mempengaruhi pergerakan
udara dari dan ke luar paru. Gangguan yang penting adalah bronkitis obstruktif,
efisema, dan asma bronkial (Muttaqin, 2008).
Etiologi Penyakit Paru Obstruksi Kronik
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah:
- Kebiasaan merokok
- Polusi udara
- Paparan debu,asap,dan gas-gas kimiawi akibat kerja
- Riwayat infeksi saluran nafas
- Bersifat genetik yaitu difisiensi α-1 antitripsin merupakan predisposisi untuk berkembangnya Penyakit Paru Obstruksi Kronik dini (mansjoer, 2001).
Patofisiologi Penyakit Paru Obstruksi
Kronik
Pada
bronkitis kronik terjadi penyempitan saluran nafas. Penyempitan ini dapat
mengakibatkan obstruksi jalan nafas dan menimbulkan sesak. Pada bronkitis
kronik, saluran pernafasan kecil yang berdiameter kurang dari 2 mm menjadi
lebih sempit. Berkelok-kelok, dan berobliterasi. Penyempitan ini terjadi karena
metaplasia sel goblet. Saluran nafas besar juga menyempit karena hipertrofi dan
hiperplasi kelenjar mukus. Pada emfisema paru penyempitan saluran nafas
disebabkan oleh berkurangnya elastisitas paru-paru (Mansjoer, 2001).
Pada
emfisema beberapa faktor penyebab obstruksi jalan nafas yaitu: inflamasi dan
pembengkakan bronki, produksi lendir yang berlebihan, kehilangan rekoil elastik
jalan nafas, dan kolaps bronkiolus serta redistribusi udara ke alveoli yang
berfungsi. Karena dinding alveoli mengalami kerusakan, area permukaan alveolar
yang kontak langsung dengan kapiler paru secara kontinu berkurang mengakibatkan
kerusakan difusi oksigen. Kerusakan difusi oksigen mengakibatkan hipoksemia.
Pada tahap akhir, eliminasi karbondioksida mengalami kerusakan mengakibatkan
peningkatan tekanan karbon dalam darah arteri (hiperkapnia) dan menyebabkan
asidosis respirastorius individu dengan emfisema mengalami obstruksi kronik
kealiran masuk dan aliran keluar dari paru.
Untuk
mengalirkan udara ke dalam dan ke luar paru-paru, dibutuhkan tekanan negatif
selama inspirasi dan tekanan positif dalam tingkat yang adekuat harus dicapai
dan dipertahankan selama ekspirasi (Mansjoer, 2001) (Diane C. Baughman, 2000).
Manifestasi Klinis Penyakit Paru
Obstruksi Kronik
Manifestasi klinis penyakit Paru
Obstruksi Kronik (PPOK) adalah:
- Batuk
- Sputum putih atau mukoid, jika ada infeksi menjadi purulen atau mukopurulen
- Sesak, sampai menggunakan otot-otot pernafasan tambahan untuk bernafas (mansjoer, 2001)
Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruksi
Kronik
Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis dari Penyakit Paru
Obstruksi Kronik adalah:
- Berhenti merokok harus menjadi prioritas.
- Bronkodilator (β-agonis atau antikolinergik) bermanfaat pada 20-40% kasus.
- Pemberian terapi oksigen jangka panjang selama >16 jam memperpanjang usia pasien dengan gagal nafas kronis (yaitu pasien dengan PaO sebesar 7,3 kPa dan FEV 1 sebesar 1,5 L).
- Rehabilitasi paru (khususnya latihan olahraga) memberikan manfaat simtomatik yang signifikan pada pasien dengan pnyakit sedang-berat.
- Operasi penurunan volume paru juga bisa memberikan perbaikan dengan meningkatkan elastic recoil sehingga mempertahankan patensi jalan nafas. (Davey, 2002)
Penatalaksanaan keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan dari Penyakit
Paru Obstruksi Kronik adalah:
- Mempertahankan patensi jalan nafas
- Membantu tindakan untuk mempermudah pertukaran gas
- Meningkatkan masukan nutrisi
- Mencegah komplikasi, memperlambat memburuknya kondisi
- Memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan program pengobatan (Doenges, 2000)
Komplikasi Penyakit Paru Obstruksi Kronik
Komplikasi dari Penyakit Paru Obstruksi
Kronik adalah:
- Bronkhitis akut
- Pneumonia
- Emboli pulmo
- Kegagalan ventrikel kiri yang bersamaan bisa memperburuk PPOK stabil (Lawrence M. Tierney, 2002).