Skizofrenia
Merupakan bentuk psikosa fungsional
paling berat, dan menimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar.
Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana-
mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentang
sebab-musabab dan patogenisanya sangat kurang (Maramis, 1994). Dalam kasus
berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan
perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menuju
kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi
pemulihan sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir
dengan personalitas yang rusak “cacat”.
Depresi
Merupakan satu masa terganggunya fungsi
manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,
termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,
kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan,
1998). Depresi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan
pada alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan
gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya (Hawari,
1997). Depresi adalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan dengan
penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau
perasaan marah yang mendalam (Nugroho, 2000). Depresi adalah gangguan patologis
terhadap mood mempunyai karakteristik berupa bermacam-macam perasaan, sikap dan
kepercayaan bahwa seseorang hidup menyendiri, pesimis, putus asa,
ketidakberdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negatif dan takut
pada bahaya yang akan datang. Depresi menyerupai kesedihan yang merupakan
perasaan normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya kematian
orang yang dicintai.
Kecemasan
Sebagai pengalaman psikis yang biasa dan
wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang dalam rangka memacu individu untuk
mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-baiknya, Maslim (1991). Suatu keadaan
seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang
tidak spesifik (Rawlins 1993). Penyebabnya maupun sumber biasanya tidak
diketahui atau tidak dikenali. Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan
tingkat ringan sampai tingkat berat. Menurut Sundeen (1995) mengidentifikasi
rentang respon kecemasan kedalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasan
ringan, sedang, berat dan kecemasan panik.
Gangguan
Kepribadian
Klinik menunjukkan bahwa gejala-gejala
gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-gejala neurosa berbentuk hampir
sama pada orang-orang dengan inteligensi tinggi ataupun rendah. Jadi boleh
dikatakan bahwa gangguan kepribadian, neurosa dan gangguan inteligensi sebagian
besar tidak tergantung pada satu dan lain atau tidak berkorelasi. Klasifikasi
gangguan kepribadian: kepribadian paranoid, kepribadian afektif atau
siklotemik, kepribadian skizoid, kepribadian axplosif, kepribadian anankastik
atau obsesif-kompulsif, kepribadian histerik, kepribadian astenik, kepribadian
antisosial, Kepribadian pasif agresif, kepribadian inadequat.
Gangguan Mental Organik
Merupakan gangguan jiwa yang psikotik
atau non-psikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak
(Maramis,1994). Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh
penyakit badaniah yang terutama mengenai otak atau yang terutama diluar otak. Bila
bagian otak yang terganggu itu luas , maka gangguan dasar mengenai fungsi
mental sama saja, tidak tergantung pada penyakit yang menyebabkannya bila hanya
bagian otak dengan fungsi tertentu saja yang terganggu, maka lokasi inilah yang
menentukan gejala dan sindroma, bukan penyakit yang menyebabkannya. Pembagian
menjadi psikotik dan tidak psikotik lebih menunjukkan kepada berat gangguan
otak pada suatu penyakit tertentu daripada pembagian akut dan menahun.
Gangguan Psikosomatik
Merupakan komponen psikologik yang
diikuti gangguan fungsi badaniah (Maramis, 1994). Sering terjadi perkembangan
neurotik yang memperlihatkan sebagian besar atau semata-mata karena gangguan
fungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetatif. Gangguan
psikosomatik dapat disamakan dengan apa yang dinamakan dahulu neurosa organ.
Karena biasanya hanya fungsi faaliah yang terganggu, maka sering disebut juga
gangguan psikofisiologik.
Retardasi Mental
Retardasi mental merupakan keadaan
perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh
terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh
pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa,
motorik dan social.
Sedangkan
menurut Yosep (2007) penggolongan gangguan jiwa daPAT dibedakan menjadi:
Neurosa
Neurosa
ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang kronis dimana tidak ada
rangsangan yang spesifik yang menyebabkan kecemasan tersebut.
Psikosa
Psikosis
merupakan gangguan penilaian yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang menilai
realita dengan fantasi dirinya. Hasilnya, terdapat realita baru versi orang
psikosis tersebut. Psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan gejala
atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, tetapi gejala
tersebut bukan merupakan gejala spesifik penyakit tersebut.