Infertilitas
adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak.
Infertilitas sendiri ada dua macam, yaitu infertilitas primer dan infertilitas
sekunder. Pasangan dengan infertilitas primer tidak bisa hamil sedangkan
infertilitas sekunder adalah sulit untuk hamil setelah sudah pernah sekali
hamil dan melahirkan secara normal sebelumnya.
Infertilitas
primer adalah di mana seseorang wanita belum pernah hamil sama sekali walaupun
bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan, selama 12 bulan
(Prawirohardjo, 1999). Gangguan fertilitas
primer jika wanita tersebut belum pernah hamil atau jika pria belum
pernah membuat seorang wanita hamil (Bobak, Lowdermik & Jansen 2000).
Infertilitas
idiopatik / tak terjelaskan yaitu setelah pemeriksaan lengkap kedua pasangan
dinyatakan normal, dan ditangani selama 2 tahun ttidak juga berhasil hamil.
Ovulasi yaitu pecahnya folikel yang matang disertai dengan lepasnya ovum keluar
dari permukaan folikel. Fertilisasi In Vitro ( FIV ) yaitu usaha fertilisasi
yang dilakukan diluar tubuh, dalam cawan biakkan, suasana mendekati alamiah.
Jika berhasil mencapai stadium morula, hasil fertilisasi ditanduralihkan ke
endometrium rongga uterus diistilahkan dengan bayi tabung. Tandir Alih Gamet
Intra Tuba ( TAGIT ) yaitu mempertemukan sel benih ( gamet ) yaitu ovum dan
sperma dengan cara menyemprotkan campuran sel benih memakai kanul tuba ke dalam
bagian ampulla.
Infertilitas
di bagi menjadi dua, yaitu infertilitas disengaja dan infertilitas tidak di
sengaja. Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan suami istri
menggunakan alat kontrasepsi baik alami, dengan alat maupun kontrasepsi mantap.
Infertilitas tidak disengaja : sebab-sebab pada suami : gangguan
spermatogenesis ( aspermia, hypospermia, necrospermia ) misalnya karena
kelainan atau penyakit testis, kelainan endokrin. Kelainan mekanis sehingga
sperma tidak dapat dikeluarkan ke dalam puncak vagina seperti impotensi,
ejaculatio praecox, penutupan ductus deferens, hypospadia, phymosis. Kemandulan
yang disebabkan oleh pihak pria ± 35%-40%. Sebab-sebab pada istri : gangguan
ovulasi misalnya karena kalainan ovarium
atau gangguan hormonal. Kelainan mekanis yang menghalangi pembuahan
seperti kelainan tuba, endometriosis, stenosis canalis cervicalis atau hymen,
flour albus. Kemandulan disebabkan istri adalah 40-50%, pada 10-20 sebabnya
tidak jelas.
Tags
Kehamilan