Istilah
ISPA mengandung tiga unsur yaitu infeksi, saluran pernapasan dan akut. Infeksi
adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang
biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Adapun saluran pernapasan adalah
organ dimulai dari hidung sampai alveoli beserta organ adneksa seperti
sinus-sinus, rongga telinga dan pleura. Istilah ISPA secara anatomis mencakup
saluran pernapasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ
adneksanya saluran pernapasan.
Sedangkan
infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit
yang dapat digolongkan ISPA, proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari
(Depkes RI, 2002). Pneumonia adalah
proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) biasanya disebabkan
oleh invasi kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala klinis batuk, disertai
adanya nafas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian bawah/kedalam (Depkes RI, 2002).
Pada
umumnya suatu penyakit saluran pernafasan dimulai dengan keluhan- keluhan dan
gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala- gejala
menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan
pernafasan dan mungkin meninggal.
Bila
sudah dalam kegagalan pernafasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih
rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar
yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong
dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernafasan (Depkes, 2009).