Edukasi / Penyuluhan
Edukasi
diabetes adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan dan keterampilan
dalam pengelolaan diabetes yang diberikan kepada setiap penderita diabetes.
Disamping kepada penderita, edukasi juga diberikan kepada anggota keluarga
penderita dan kelompok masyarakat yang beresiko tinggi. Tim kesehatan harus
senantiasa mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku. Makanya
dibutuhkan edukasi yang komprehensif, pengembangan keterampilan dan motivasi
(Waspadji, 1997).
Beberapa
hal yang perlu dijelaskan pada penderita diabetes melitus adalah apa penyakit
diabetes melitus itu, cara perencanaan makanan yang benar (jumlah kalori,
jadwal makan dan jenisnya), kesehatan mulut (tidak boleh ada sisa makan dalam
mulut, selalu berkumur setiap habis makan), latihan ringan, sedang, teratur
setiap hari dan tidak boleh latihan berat, menjaga baik bagian bawah ankle
joint (daerah berbahaya) seperti : sepatu, potong kuku, tersandung, hindari
trauma dan luka (Waspadji, 1997).
Diet Diabetes
Tujuan
utama terapi diet pada penderita diabetes melitus adalah menurunkan atau
mengendalikan berat badan disamping mengendalikan kadar gula atau kolesterol.
Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah
paling tidak menunda terjadinya komplikasi akut maupun kronis. Penurunan berat
badan pasien diabetes melitus yang mengalami obesitas umumnya akan menurunkan
resistensi insulin. Dengan demikian, penurunan berat badan akan meningkatkan
pengambilan glukosa oleh sel dan memperbaiki pengendalian glukosa darah (Mirza,
2008).
Latihan Fisik
Diabetes
melitus akan terawat dengan baik apabila terdapat keseimbangan antara diet,
latihan fisik secara teratur setiap hari dan kerja insulin. Latihan juga dapat
membuang kelebihan kalori, sehingga dapat mencegah kegemukan juga bermanfaat
untuk mengatasi adanya resistensi insulin pada obesitas (Noer, 1996).
Meskipun
latihan teratur itu baik untuk penderita diabetes melitus, tetapi syarat yang
harus dipenuhi adalah persediaan insulin
di dalam tubuh harus cukup. Apabila latihan dikerjakan oleh penderita
diabetes melitus yang tidak cukup persediaan insulinnya, maka latihan akan
memperburuk bagi penderita tersebut.
Beberapa kegunaan dari latihan teratur
setiap hari pada penderita diabetes melitus antara lain:
- Meningkatkan kepekaan insulin apabila dikerjakan setiap 1,5 jam sesudah makan dapat mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin pada reseptornya.
- Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore.
- Meningkatkan kadar kolesterol HDL yang merupakan faktor protektif untuk penyakit jantung koroner.
- Glikogen otot dan hati menjadi kurang, maka selama latihan akan dirangsang pembentukan glikogen baru.
- Menurunkan total kolesterol dan trigliserida dalam darah, karena terjadi pembakaran asam lemak menjadi lebih baik.
Intervensi Farmakologis
Intervensi
farmakologis ditambahkan jika sasaran glukosa darah normal belum tercapai
dengan pengaturan makan dan latihan fisik. Dalam pengelolaan diabetes melitus yang
memakai obat hipoglikemia ini ada dua macam obat yang diberikan yaitu pemberian
secara oral dan secara injeksi. Obat yang diberikan secara oral/hipoglikemia
yang umum dipakai adalah Sulfonilurea dan Binguanid. Sedangkan yang diberikan
secara injeksi adalah insulin (Waspadji, 1997).
Tags
Patologi