- Sumber (Source)
- Komunikator (Encoder)
- Pertanyaan/Pesan (Message)
- Komunikan (Decoder)
- Tujuan (Destination) (dalam Susanto, 1988)
Menurut
Effendy (2000), Lingkup Ilmu Komunikasi berdasarkan komponennya terdiri dari :
Komunikator (communicator) dan Komunikan
(communicant)
Kita
menggunakan istilah sumber-penerima, karena sumber-penerima sebagai satu
kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat
dalam komunikasi adalah sumber (pembicara) selakigus penerima (pendengar). Anda
mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, memberikan isyarat tubuh,
atau tersenyum. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui dan
sebagainya (Devito, 1997).
Tetapi
ketika kita mengirim pesan kita juga menerima pesan. Anda menerima pesan kita
sendiri (kita mendengar diri sendiri, merasakan gerak tubuh sendiri, dan
melihat banyak isyarat tubuh kita sendiri) dan kita menerima pesan dari orang
lain secara visual, melalui pendengaran atau bahkan melalui rabaan dan
penciuman. Ketika kita berbicara dengan orang lain, kita memandangnya untuk
mendapatkan tanggapan untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati,
persetujuan dan sebagainyya. Ketika kita menyerap isyarat-isyarat nonverbal
ini, kita menjalankan fungsi penerima.
Pesan (message)
Pesan
dalam proses komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
terdiri dari isi (the content) dan lambang (symbol). Lambang dalam media primer
dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan
sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan
komunikator kepada komunikan (Effendy, 2000).
Bahasa
adalah lambang yang paling banyak dipergunakan, namun tidak semua orang pandai
berkata-kata secara tepat yang dapat mencerminkan pikiran dan perasaannya. Kial
(gesture) memang dapat menerjemahkan pikiran seseorang sehingga terekspresi
secara fisik namun gerakan tubuh hanya dapat menyampaikan pesan yang terbatas.
Isyarat dengan menggunakan alat seperti tongtong, bedug, sirine dan lain-lain
serta warna yang mempunyai makna tertentu, kedua lambang itu sama-sama terbatas
dalam mentransmisikan pikiran seseorang pada orang lain.
Media (media)
Media
sering disebut sebagai saluran komunikasi, jarang sekali komunikasi berlangsung
melalui satu saluran, kita mungkin menggunakan dua atau tiga saluran secara
simultan (Devito, 1997). Sebagai contoh dalam interaksi tatap muka kita
berbicara dan mendengar (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat
tubuh dan menerima isyarat secara visual (saluran visual). Kita juga
memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori), dan sering kita saling
menyentuh itupun komunikasi (saluran taktil).
Media
juga dapat dilihat dari sudut media tradisional dan modern yang dewasa ini
banyak dipergunakan (Effendy, 2000). Tradisional misalnya kontongan, bedug,
pagelaran seni, dan lain-lain sedangkan yang lebih modern misalnya surat, papan
pengumuman, telepon, telegram, pamflet, poster, spanduk, surat kabar, majalah,
film, televisi, internet yang pada umumnya diklasifikasikan sebagai media
tulisan atau cetak, visual, audio dan audio-visual.
Efek (effect)
Komunikasi
selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlihat
dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi.
Pertama Anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis,
melakukan sintesis atau mengevaluasi sesuatu, ini adalah efek intelektual atau
kognitif. Kedua Anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap,
keyakinan, emosi dan perasaan Anda, ini adalah efek afektif. Ketiga Anda
mengkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola
atau melukis, selain juga perilaku verbal dan non verbal yang patut, ini adalah
efek psikomotorik (Devito, 1997).
Berdasarkan
komponen-komponen tersebut untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat
dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Laswell dalam karyanya, the structure
and function of communication in society. Lasswell menyebutkan bahwa komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu.
Lasswel
menerangkan bahwa cara terbaik untuk menerangkan komunikasi ialah menjawab
pertanyaan, “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect”, dibawah ini
adalah penjelasannya:
Model
Lasswel
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Siapa (Who) ?
Mengatakan apa (Says What)
?
Melalui saluran apa (In Which
Channel) ?
Kepada siapa (To Whom) ?
Dengan efek apa (With What
Effect) ?
|
Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan.
Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang
Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
Komunikan : orang yang menerima pesan.
Efek : dampak sebagai pengaruh pesan
|
(Sumber : Effendy, 1993)
Tags
Komunikasi
feedback juga harus ada kan ya?
BalasHapus