Kejang
yang merupakan pergerakan abnormal atau perubahan tonus badan dan tungkai dapat
diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu: kejang, klonik, kejang tonik dan
kejang mioklonik.
Kejang Tonik
Kejang ini biasanya terdapat pada bayi
baru lahir dengan berat badan rendah dengan masa kehamilan kurang dari 34
minggu dan bayi dengan komplikasi prenatal berat. Bentuk klinis kejang ini
yaitu berupa pergerakan tonik satu ekstrimitas atau pergerakan tonik umum
dengan ekstensi lengan dan tungkai yang menyerupai deserebrasi atau ekstensi
tungkai dan fleksi lengan bawah dengan bentuk dekortikasi.
Bentuk kejang tonik yang menyerupai
deserebrasi harus di bedakan dengan sikap epistotonus yang disebabkan oleh
rangsang meningkat karena infeksi selaput otak atau kernikterus
Kejang Klonik
Kejang Klonik dapat berbentuk fokal,
unilateral, bilateral dengan pemulaan fokal dan multifokal yang berpindah-pindah.
Bentuk klinis kejang klonik fokal berlangsung 1–3 detik, terlokalisasi dengan
baik, tidak disertai gangguan kesadaran dan biasanya tidak diikuti oleh fase
tonik. Bentuk kejang ini dapat disebabkan oleh kontusio cerebri akibat trauma
fokal pada bayi besar dan cukup bulan atau oleh ensepalopati metabolik.
Kejang Mioklonik
Gambaran klinis yang terlihat adalah
gerakan ekstensi dan fleksi lengan atau keempat anggota gerak yang berulang dan
terjadinya cepat. Gerakan tersebut menyerupai reflek moro. Kejang ini merupakan
pertanda kerusakan susunan saraf pusat yang luas dan hebat. Gambaran EEG pada
kejang mioklonik pada bayi tidak spesifik (Lumbang Tebing,1997).
Menurut Ngastiyah (1997), klasikfikasi
kejang demam adalah:
Kejang demam sederhana
Kejang demam sederhana yaitu kejang
berlangsung kurang dari 15 menit dan umum. Adapun pedoman untuk mendiagnosa
kejang demam sederhana dapat diketahui melalui criteria Livingstone, yaitu:
- Umur anak ketika kejang antara 6 bulan sampai 4 tahun
- Kejang berlangsung hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit.
- Kejang bersifat umum
- Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbul demam.
- Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kjang normal
- Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sesudah suhu normal tidak menunjukan kelainan.
- Frekuensi kejang bangkitan dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali
Kejang kompleks
Kejang kompleks adalah tidak memenuhi
salah satu lebih dari ketujuh criteria Livingstone. Menurut Mansyur (2000)
biasanya dari kejang kompleks diandai dengan kejang yang berlangsung lebih dari
15 menit, fokal atau multiple ( lebih dari 1 kali dalam 24jam). Di sini anak
sebelumnya dapat mempunyai kelainan neurology atau riwayat kejang dalam atau
tanpa kejang dalam riwayat keluarga.
Tags
Patologi