Cerebral Palsy Spastik
Merupakan bentuk CP terbanyak (70-80%).
Kerusakan terjadi di traktus kortikospinalis (darah dikorteks), anak mengalami kelumpuhan
yang kaku, refleksnya menggigil, misalnya refleks moro (salah satu refleks
bayi) yang sering terjadi, baik dirangsang maupun tidak dan ada refleks yang
menetap padahal seharusnya hilang diusia tertentu tapi masih ada, misalnya
refleks menggenggam pada bayi. Normalnya menghilang diusia 3-4 bulan, tapi pada
anak cerebral palsy ini muncul atau tetap ada.
CP Spastik dibagi berdasarkan jumlah
ekstremitas yang terkena, yaitu:
- Monoplegi, kelumpuhan empat anggota gerak tapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari sebelumnya.
- Quadriplegia, kelumpuhan pada keempat gerakan anggota geraknya, dua kaki dan dua tangan lumpuh.
- Diplegia, kelumpuhan dua anggota gerak yang berhubungan, biasanya kedua anggota gerak bawah. Misalnya, tungkai bawah tapi dapat pula kedua anggota gerak atas.
- Hemiplegi, kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan anggota gerak yang dibatasi oleh garis tengah yang didepan atau dibelakang, misalnya tangan kiri, kaki kiri. Pergerakan anggota gerak berkurang, fleksi (menekuk) lengan pada siku, lengan tetap mengepal.
Koreo-Attentoid
Dikenal juga dengan istilah cerebral
palsy diskrinetik atau gerak, jadi tangan anak atau kakinya bergerak melengkung-melengkung,
sikapnya abnormal dan geraknya infolumenter dengan sendirinya. Refleks
neonatalnya menetap. Kerusakan terjadi di ganglia basalis (darah yang mengatur
gerakan).
Aktaksik
Gangguan koordinasi, gerakannya
melengkung juga, tapi biasanya gangguan ditulang belakangnya, lehernya kaku dan
tampak melengkung. Gangguan ini biasanya menunjukkan perkembangan motorik yang
terlambat sehingga kehilangan keseimbangan yang dapat terlihat saat anak
belajar duduk. Kerusakan otaknya disereberum (daerah otak kecil).
Distonia
Ada yang ototnya kaku dan ada juga yang
lemas. Kerusakan otaknya berada pada bagian korteks (bagian lapisan luar otak)
dan di ganglia basalis.
Balismus
Ada gerakan yang tidak terkoordinasi atau
involumenter, kadang juga melengkung-lengkung. Kerusakan berada diganglia
basalis.
Campuran
Merupakan jenis cerebral palsy dengan
semua gabunganjenis diatas, kerusakan ini bisa terjadi di daerah otak mana
saja.
Cerebral palsy juga bisa diklasifikasikan
berdasarkan estimasi derajat beratnya penyakit dan kemampuan penderita untuk
melakukan aktivitas normal. Adnyana(1995:39) Yaitu:
- Ringan: Penderita masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari sehingga sama sekali tidak atau hanya sedikit sekali membutuhkan bantuan khusus.
- Sedang: Aktifitas sangat terbatas. Penderita membutuhkan bermacam-macam bantuan khusus atau pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri, dapat bergerak atau berbicara. Dengan pertolongan secara khusus, diharapkan penderita dapat mengurus diri sendiri, berjalan atau berbicara sehingga dapat bergerak, bergaul, hidup di tengah masyarakat dengan baik.
- Berat: Penderita sama sekali tidak bisa melakukan aktifitas fisik dan tidak mungkin dapat hidup tanpa pertolongan orang lain. Pertolongan atau pendidikan khusus yang diberikan sangat sedikit hasilnya. Sebaiknya penderita seperti ini ditampung dalam rumah perawatan khusus. Rumah perawatan khusus ini hanya untuk penderita dengan retardasi mental berat, atau yang akan menimbulkan gangguan sosial emosional baik bagi keluarganya maupun lingkungannya.