Kinerja dapat dilihat dari beberapa kriteria,
menurut Castetter (dalam Mulyasa, 2003) mengemukakan ada empat kriteria kinerja
yaitu:
- Karakteristik individu
- Proses
- Hasil dan
- Kombinasi antara karakter individu, proses dan hasil
Kinerja
seseorang dapat ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan dengan
keahliannya, begitu pula halnya dengan penempatan guru pada bidang tugasnya.
Menempatkan guru sesuai dengan keahliannya secara mutlak harus dilakukan. Bila
guru diberikan tugas tidak sesuai dengan keahliannya akan berakibat menurunnya
cara kerja dan hasil pekerjaan mereka, juga akan menimbulkan rasa tidak puas
pada diri mereka. Rasa kecewa akan menghambat perkembangan moral kerja guru.
Menurut
Pidarta (1999) bahwa moral kerja positif ialah suasana bekerja yang gembira,
bekerja bukan dirasakan sebagai sesuatu yang dipaksakan melainkan sebagai
sesuatu yang menyenangkan. Moral kerja yang positif adalah mampu mencintai
tugas sebagai suatu yang memiliki nilai keindahan di dalamnya. Jadi kinerja
dapat ditingkatkan dengan cara memberikan pekerjaan seseorang sesuai dengan
bidang kemampuannya. Hal ini dipertegas oleh Munandar (1992) yang mengatakan
bahwa kemampuan bersama-sama dengan bakat merupakan salah satu faktor yang
menentukan prestasi individu, sedangkan prestasi ditentukan oleh banyak faktor
diantaranya kecerdasan.
Kemampuan terdiri dari berbagai macam,
namun secara konkrit dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
- Kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan kegiatan mental, terutama dalam penguasaan sejumlah materi yang akan diajarkan kepada siswa yang sesuai dengan kurikulum, cara dan metode dalam menyampaikannya dan cara berkomunikasi maupun tehknik mengevaluasinya.
- Kemampuan fisik adalah kapabilitas fisik yang dimiliki seseorang terutama dalam mengerjakan tugas dan kewajibannya (Daryanto, 2001).
Kinerja
dipengaruhi juga oleh kepuasan kerja yaitu perasaan individu terhadap pekerjaan
yang memberikan kepuasan bathin kepada seseorang sehingga pekerjaan itu
disenangi dan digeluti dengan baik. Untuk mengetahui keberhasilan kinerja perlu
dilakukan evaluasi atau penilaian kinerja dengan berpedoman pada parameter dan
indikator yang ditetapkan yang diukur secara efektif dan efisien seperti
produktivitasnya, efektivitas menggunakan waktu, dana yang dipakai serta bahan
yang tidak terpakai. Sedangkan evaluasi kerja melalui perilaku dilakukan dengan
cara membandingkan dan mengukur perilaku seseorang dengan teman sekerja atau
mengamati tindakan seseorang dalam menjalankan perintah atau tugas yang
diberikan, cara mengkomunikasikan tugas dan pekerjaan dengan orang lain.
Hal ini
diperkuat oleh pendapat As’ad (1995) dan Robbins (1996) yang menyatakan bahwa
dalam melakukan evaluasi kinerja seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan
tiga macam kriteria yaitu: (1). Hasil tugas, (2). Perilaku dan (3). Ciri
individu.
Evaluasi
hasil tugas adalah mengevaluasi hasil pelaksanaan kerja individu dengan
beberapa kriteria (indikator) yang dapat diukur. Evaluasi perilaku dapat
dilakukan dengan cara membandingkan perilakunya dengan rekan kerja yang lain
dan evaluasi ciri individu adalah mengamati karaktistik individu dalam
berprilaku maupun berkerja, cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga dapat
dikategorikan cirinya dengan ciri orang lain. Evaluasi atau Penilaian kinerja
menjadi penting sebagai feed back sekaligus sebagai follow up bagi perbaikan
kinerja selanjutnya.
Menilai
kualitas kinerja dapat ditinjau dari beberapa indikator yang meliputi: (1).
Unjuk kerja, (2). Penguasaan Materi, (3). Penguasaan profesional keguruan dan
pendidikan, (4). Penguasaan cara-cara penyesuaian diri, (5). Kepribadian untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik (Sulistyorini, 2001).
Kinerja
guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena guru mengemban
tugas profesional artinya tugas-tugas hanya dapat dikerjakan dengan kompetensi
khusus yang diperoleh melalui program pendidikan. Guru memiliki tanggung jawab
yang secara garis besar dapat dikelompokkan yaitu: (1). Guru sebagai pengajar,
(2). Guru sebagai pembimbing dan (3). Guru sebagai administrator kelas. (Danim
S, 2002).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan indikator
kinerja guru antara lain:
- Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar
- Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa
- Penguasaan metode dan strategi mengajar
- Pemberian tugas-tugas kepada siswa
- Kemampuan mengelola kelas
- Kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi.
Tags
Guru
Nice info yang sangat bagus gan .,
BalasHapuskunjungan balik blog saya juga gan ?