Infeksi
dapat menjalar ke paru-paru, dan menyebabkan sesak atau pernafasan terhambat,
oksigen yang dihirup berkurang. Infeksi lebih lanjut membuat sekret menjadi
kental dan sumbatan di hidung bertambah. Bila tidak terdapat komplikasi,
gejalanya akan berkurang sesudah 3-5 hari. Komplikasi yang mungkin terjadi
adalah sinusitis, faringitis, infeksi telinga tengah, infeksi saluran tuba
eustachii, hingga bronkhitis dan pneumonia (Halim, 2000).
Penyakit
pada saluran pernafasan mempunyai gejala yang berbeda yang pada dasarnya
ditimbulkan oleh iritasi, kegagalan mucociliary transport, sekresi lendir yang
berlebihan dan penyempitan saluran pernafasan. Tidak semua penelitian dan
kegiatan program memakai gejala gangguan pernafasan yang sama. Misalnya untuk
menentukan infeksi saluran pernafasan, WHO menganjurkan pengamatan terhadap
gejala-gejala, kesulitan bernafas, radang tenggorok, pilek dan penyakit pada
telinga dengan atau tanpa disertai demam. Efek pencemaran terhadap saluran
pernafasan memakai gejala-gejala penyakit pernafasan yang meliputi radang
tenggorokan, rinitis, bunyi mengi dan sesak nafas (Robertson, 1984 dalam
Purwana, 1992).
Dalam hal
efek debu terhadap saluran pernafasan telah terbukti bahwa kadar debu
berasosiasi dengan insidens gejala penyakit pernafasan terutama gejala batuk. Di
dalam saluran pernafasan, debu yang mengendap menyebabkan oedema mukosa dinding
saluran pernafasan sehingga terjadi penyempitan saluran.
Menurut
Putranto (2007), faktor yang mendasari timbulnya gejala penyakit pernafasan:
Batuk
Timbulnya gejala batuk karena iritasi
partikulat adalah jika terjadi rangsangan pada bagian-bagian peka saluran
pernafasan, misalnya trakeobronkial, sehingga timbul sekresi berlebih dalam
saluran pernafasan. Batuk timbul sebagai reaksi refleks saluran pernafasan
terhadap iritasi pada mukosa saluran pernafasan dalam bentuk pengeluaran udara
(dan lendir) secara mendadak disertai bunyi khas.
Dahak
Dahak terbentuk secara berlebihan dari
kelenjar lendir (mucus glands) dan sel
goblet oleh adanya stimuli, misalnya yang
berasal dari gas, partikulat, alergen dan mikroorganisme infeksius. Karena
proses inflamasi, di samping dahak dalam saluran pernafasan juga terbentuk
cairan eksudat berasal dari bagian jaringan yang berdegenerasi.
Sesak nafas
Sesak nafas atau kesulitan bernafas
disebabkan oleh aliran udara dalam saluran pernafasan karena penyempitan. Penyempitan
dapat terjadi karena saluran pernafasan menguncup, oedema atau karena sekret
yang menghalangi arus udara. Sesak nafas dapat ditentukan dengan menghitung
pernafasan dalam satu menit.
Bunyi mengi
Bunyi mengi merupakan salah satu tanda
penyakit pernafasan yang turut diobservasikan dalam penanganan infeksi akut
saluran pernafasan.