Transactional Contract
Pada
dasarnya transactional contract atau kontrak transaksional bersifat jangka
pendek (short term) dan berfokus pada aspek pertukaran ekonomis, jenis
pekerjaan yang sempit (narrow) dan keterlibatan minimal karyawan dalam
organisasi.
Terdapat dua dimensi utama yang dikaji
dalam kontrak transaksional, yaitu narrow dan short term.
- Narrow. Karyawan diwajibkan untuk melakukan hanya serangkaian pekerjaan yang dalam kontrak merupakan pekerjaan yang diperhitungkan dalam imbal jasa. Organisasi membatasi keterlibatan karyawan dalam organisasi dan memberikan kesempatan terbatas untuk pelatihan dan pengembangan.
- Short Term. Karyawan tidak memiliki kewajiban untuk tetap bekerja di organisasi selamanya dan berkomitmen untuk bekerja hingga batas waktu tertentu. Organisasi menawarkan hubungan kerja yang hanya untuk jangka waktu tertentu dan tidak berkewajiban untuk menjamin karir karyawan jangka panjang. Kontrak transaksional dikarakteristikan dengan perjanjian yang bersifat moneter dengan keterlibatan karyawan yang terbatas dalam organisasi maupun hubungannya dengan individu lain di organisasi sehingga tampak perbedaan yang signifikan dengan konsep kontrak relasional.
Relational Contract
Relational
Contract atau Kontrak relasional memiliki jangka waktu yang panjang tetapi
berakhirnya tidak dapat ditentukan. Jenis kontrak ini juga melibatkan faktor
sosio-emosional, seperti kepercayaan, keamanan, dan loyalitas. Masing-masing
pihak berharap terjadi hubungan timbal balik (reciprocal).
Menurut
Macneil, (dalam Rousseau, 2000), kontrak relasional dikarakteristikan dengan
hubungan jangka panjang. Lebih lanjut, kontrak relasional tidak terbatas waktu,
memperkenalkan suatu hubungan yang terus menerus antara karyawan dan
organisasi, melibatkan pertukaran uang dan non-monetary reward seperti
loyalitas timbal balik, dukungan, reward terhadap karir, dukungan seperti
pelatihan dan kesempatan pengembangan jangka panjang dalam organisasi.
Rousseau (2000) menyimpulkan bahwa
kontrak relasional menyangkut dua dimensi, yaitu dimensi stability dan loyalty.
- Stability. Karyawan diwajibkan untuk bekerja pada organisasi untuk jangka waktu yang relatif lama dan melakukan hal-hal lain untuk mempertahankan pekerjaannya. Organisasi dalam hal ini menawarkan paket kompensasi yang stabil dan hubungan kerja jangka panjang.
- Loyalty. Karyawan diwajibkan untuk mendukung organisasi, menunjukkan kesetiaan dan komitmen terhadap kebutuhan dan kepentingan organisasi. Selain itu, karyawan diharapkan menjadi anggota organisasi yang baik. Organisasi sebaliknya memberikan komitmen untuk menjamin kesejahteraan dan kebutuhan karyawan beserta keluarganya.
- Balanced Contract. Balanced Contract merupakan perpaduan antara sifat dari kontrak transaksional dan relasional (Rousseau, 2000). Balanced contract bersifat dinamis dan open-ended yang berfokus pada keberhasilan ekonomi perusahaan dan kesempatan karyawan untuk mengembangkan karir. Baik pihak karyawan maupun perusahaan saling memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan pengembangan. Balanced Contract terdiri dari external employability, internal advancement dan dynamic performance. External employability meliputi pengembangan karir di luar organisasi. Pada aspek ini, karyawan memiliki kewajiban untuk mengembangkan keterampilan berharga (marketable skills) di luar organisasi. Sedangkan kewajiban organisasi yaitu meningkatkan hubungan kerja jangka panjang baik di dalam maupun di luar organisasi. Internal advancement meliputi pengembangan karir dalam pasar tenaga kerja internal. Karyawan berkewajiban untuk mengembangkan keterampilan yang dihargai oleh organisasi saat ini. Di samping itu, organisasi berkewajiban untuk menciptakan kesempatan pengembangan karir kepada para pekerja di dalam perusahaan. Dynamic performance meliputi kewajiban karyawan untuk melakukan hal-hal yang baru dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan agar menjadi perusahaan yang kompetitif. Sedangkan kewajiban organisasi yaitu membantu karyawan dalam meningkatkan pembelajaran dan melaksanakan persyaratan- persyaratan kinerja.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa ada 3 dimensi kontrak psikologis yaitu (1)
Transaksional Contract atau Kontrak Transaksional. Merupakan kontrak psikologis
dikarakteristikan dengan pekerjaan yang dilakukan hanya bersifat moneter. Jenis
pekerjaan yang sempit dan keterlibatan minimal karyawan dalam organisasi. (2)
Relational Contract atau Kontrak Relational. Kontrak psikologis yang tidak
hanya bersifat moneter, namun juga ada hubungan psikis yang terus menerus
antara karyawan dan organisasi seperti loyalitas, timbal balik, dukungan, dan
pemberian reward dari perusahaan dalam mengembangkan karir bagi karyawan nya.
(3) Balanced Contract. Merupakan perpaduan antara sifat dari kontrak
transaksional dan relational. Kontraksi bersifat dinamins dan open-ended yang
berfokus pada keberhasilan ekonomi perusahaan, keterlibatan karyawan dan
pemberian kesempatan peningkatan karir juga diberikan oleh perusahaan.
Tags
Psikologi Umum