Beberapa
ahli mengemukakan pendapat mengenai pengertian kompetensi kerja. Horton (2000)
berpendapat bahwa kompetensi adalah karakteristik utama dari seseorang atau
individu yang berhubungan dengan keefektifan atau keahlian di dalam
melaksanakan pekerjaan. Kreitner dan Kinicki (2003) berpendapat bahwa
kompetensi merupakan kemampuan yang menunjukkan karakteristik stabil, berkaitan
dengan kemampuan maksimum fisik dan mental seseorang.
Keterampilan
di sisi lain adalah kapasitas khusus untuk memanipulasi objek. Agus Siswanto
(Radja, 2008) menyatakan bahwa: Konsep kompetensi pertama kali dipelopori oleh
David C. McClelland pada tahun 1973, yang mempublikasikan artikelnya be rjudul
“Testing for Competence Rather Than Intelligence” yang mengemukakan latar belakang
dan konsep kompetensi dalam psikologi moderen. McClelland melakukan kajian dan
menganalisa berbagai penelitian sebelumnya dan menyimpulkan bahwa pengukuran
potensi intelegensi dan pengetahuan akademik dianggap kurang akurat untuk
memprediksi prestasi kerja maupun keberhasilan dalam kehidupan sosial dimasyarakat.
Disamping itu dikemukakan pula bahwa hasil psikotes dan nilai prestasi akademik
yang diperoleh dari bangku sekolah perguruan tinggi seringkali diskriminatif terhadap
gender, kelompok minoritas, ataupun menurut strata sosio ekonomi. Hal ini
memicu penelitian-penelitian babak baru untuk mencari metode-metode yang lebih
baik untuk mengidentifikasikan kemampuan profesional dan kemampuan individu
ditempat kerja, yang kemudian disebut sebagai kemampuan atau “kompetensi”.
Kompetensi
menurut Lyle M. Spencer dan Signe M. Spe ncer (1993) adalah: “A competency is
an underlying characteristic of individual that is causally related to
criterion-referenced effective and/ or superior performance in a job or
situation”.
Kompetensi
seseorang menjadi ciri dasar individu dikaitkan dengan standar kriteria kinerja
yang efektif dan atau superior. Dari penjelasan di atas Spencer berpendapat
bahwa kompetensi disamping menentukan perilaku dan kinerja seseorang juga
menentukan apakah seseorang melakukan pekerjaannya dengan baik berdasarkan
standar kriteria yang telah ditentukan. Kemampuan manusia terwujudkan dengan
karya, keterampilan, pengetahuan, perilaku, sikap, dan motif atau bakatnya
ditemukan secara nyata dapat membedakan antara mereka yang sukses atau superior
dan biasa-biasa atau average saja ditempat kerja.
Menurut Prihadi (2004) kompetensi
diartikan dengan merujuk kepada:
- Kemampuan secara umum untuk menjalankan sebuah job atau bagian dari sebuah job secara kompeten, misalnya kompetensi pada fungsi perencanaan.
- Kedua merujuk kepada salah satu rangkaian perilaku yang harus ditunjukkan oleh orang yang bersangkutan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi suatu jabatan dengan kompeten.
Prihadi (2004) mengemukakan pokok-pokok
pengertian tentang kompetensi yang berlaku dalam assessment centre:
- Kompetensi adalah hal-hal yang mampu dilakukan seseorang
- Kompetensi menghasilkan kinerja efektif atau superior
- Kompetensi merupakan perilaku yang didasari karakteristik fundamental
- Kompetensi mengandung motivasi
- Kompetensi didasari oleh potensi intelektual.
Kompetensi
menurut Palan (2007) adalah sebagai deskripsi mengenai perilaku. Secara lebih
terperinci deskripsi itu merujuk kepada karakteristik yang mendasari perilaku
yang menggambarkan motif, karate ristik pribadi (ciri khas), konsep diri,
nilai-nilai, pengetahuan, atau keahlian. Semua itu hanya dibawa atau dimiliki
oleh seseorang yang berkinerja unggul (superior performance) didefinisikan
sebagai deskripsi tugas atau hasil pekerjaan.
Marshall
(1996) dalam Tjutju Yuniarsih (2008), mendefinisikan bahwa “a Competency is an underlying
characteristic of a person, which enable s them to deliver superior performance
in a given job, role or situation ”. Artinya bahwa kompetensi adalah ciri dasar
seseorang, yang memungkinkan mereka meng hasilkan kinerja superior dalam
pekerjaan, peran atau situasi”.
Watson
Wyatt dalam Noor Fuad (2009:19), mendefinisikan kompetensi sebagai kombinasi
dari keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude).
Keterampilan, pengetahuan, dan perilaku itu dapat diamati dan diterapkan secara
kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta kontribusi
pribadi pegawai terhadap organisasinya.
Berdasarkan
berbagai pengertian tentang kompetensi kerja yang diungkapkan oleh para ahli di
atas, dapat disimpulkan bahwa yan g dimaksud dengan kompetensi merupakan
karakteristik yang dimiliki individu didasari potensi intelektual maupun
perilaku yang bisa menghasilkan kinerja superior dan bisa bertahan lama
(stabil) serta efektif dalam bidang pekerjaan.
Tags
HRD