Dewi (2007) memberikan pengertian kekompakan
adalah bekerja sama secara teratur dan rapi, bersatu padu dalam menghadapi
suatu pekerjaan yang biasanya ditandai adanya saling ketergantungan. Selanjutnya
Mangkuprawira (2009) menyatakan bahwa Kekompakan (cohesiveness) adalah tingkat
solidaritas dan perasaan positif yang ada dalam diri seseorang terhadap
kelompoknya.
Kekompakan kelompok bukanlah senjata rahasia
dalam pencarian untuk peningkatan kinerja kelompok atau tim. Caranya agar
berhasil adalah dengan menjaga agar ukuran kelompok-kelompok tugas tetap kecil,
menyakinkan standarstandar kinerja dan sasaran-sasaran harus jelas dan dapat
diterima, mencapai beberapa keberhasilan awal dan mengikuti petunjuk-petunjuk
praktis. Tim kerja yang dipilih sendiri di mana orang-orang mengangkat teman
satu timnya sendiri dan cara-cara sosial selepas kerja dapat merangsang
kekompakan sosio-emosional. Membantu perkembangan kekompakan sosio-emosional
perlu diseimbangkan dengan kekompakan tim.
Menurut
West (2002), Ada 5 (lima) hal yang bisa menjadi bahan latihan kekompakan dalam
sebuah tim, yaitu:
- Komunikasi, meliputi kelancaran komunikasi, tepat dan akurat menyampaikan informasi, dan saling terbuka
- Respek satu sama lain, meliputi memahami kebutuhan dan mendengarkan pendapat pihak lain, memberikan feedback konstruktif, serta member apresiasi
- Kesiapan menerima tantangan, juga kegigihan dan ketekunan dalam bekerja
- Kerja sama, meliputi kemampuan memahami pentingnya komitmen, kepercayaan, penyelesaian masalah bersama, kejelasan tujuan, memberi dukungan dan motivasi, serta mengakui kesuksesan
- Kepemimpinan, baik memimpin orang lain, tim, maupun memimpin diri sendiri.
Hal terpenting adalah bahwa teamwork harus
dibangun atas dasar kekompakan yang utuh. Kekompakan ditandai dengan kuatnya
hubungan antar anggota tim yang saling merasakan adanya ketergantungan dalam
urutan tugas, ketergantungan hasil yang ingin dicapai dan komitmen yang tinggi
sebagai bagian dari sebuah tim (Dewi, 2007).
Tags
Industri dan Jasa