Adapun yang menjadi faktor pembawaan,
misalnya : umur individu, jenis kelamin, perkembangan fisik dan lain sebagainya,
sedangkan faktor pengalaman merupakan hasil interaksi individu dengan
lingkungannya.
Menurut Haris (1950) dan Garisson (1952) yang
dikutip oleh Sukartini S.P (1987): ”Perkembangan minat sejajar dengan perkembangan
fisik dan mental ”. Ini artinya bahwa seseorang akan memiliki minat yang nyata
terhadap sesuatu hal bila fisiknya memungkinkan.Berdasarkan pengertian tersebut
di atas, jelaslah bahwa semua orang akan mengalami pertumbuhan, perkembangan
dan pengurangan terhadap apa yang diminatinya, sejalan dengan usianya yang
semakin menua.
Dengan demikian, pengujian minat yang terus
menerus pada siswa yang sama, dengan menggunakan angket minat, bisa
mengungkapkan bahwa setelah satu atau dua tahun, sebagian dari kelompok siswa
tersebut akan mengalami perubahan minat.
Dengan memperhatikan fase perkembangan
tersebut, lebih jelaslah bahwa minat berkembang secara bertingkat dan mengikuti
fase perkembangan yang dilalui individu. Lain dari pada itu perkembangan minat
juga bergantung pada lingkungan dimana individu itu berada bergaul. Dengan kata
lain pengalaman turut menentukan pembentukan minat. Minat terbentuk karena ada
interaksi antara lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya denga n
kepribadian individu dimana ia terbentuk dan berkembang.