Ada beberapa metode pelatihan dan
pengembangan. Sikula (dalam Mangkunegara, 2006) merinci metode-metode dalam
pelatihan dan pengembangan. Pelatihan meliputi on the job, demonstration and
examples, simulation, apprenticeship, classroom methods (lecture, conference,
case study, role playing and programmed instruction) and other training methods.
Metode pengembangan hal-hal yang umum dilakukan dalam metode pengembangan manajemen
seperti training methods, job rotation and planned progression, coaching counseling,
junior boards of executives or multiple management, bussiness games, sensitivity
training and other development methods.
Secara rinci diuraikan beberapa metode
pelatihan dan pengembangan di bawah ini:
On the Job Training
On
the job training atau disebut juga dengan pelatihan dengan instruksi pekerjaan sebagai
suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon pekerja ditempatkan
dalam kondisi pekerjaan yang riil, di bawah bimbingan dan supervise dari
pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor. Walaupun metode ini
tampaknya sederhana, apabila tidak ditangani dengan tepat, beberapa permasalahan
mungkin timbul, seperti kerusakan mesin produksi, ketidakpuasan konsumen,
kesalahan dalam melakukan filing (penyimpanan) dokumen, dan lain-lain. Untuk
mencegah masalah ini, infrastruktur harus dipilih secara selektif.
Rotasi
Untuk
pelatihan silang (cross-train) bagi karyawan agar mendapatkan variasi kerja,
para pengajar memindahkan para peserta pelatihan dari tempat kerja yang satu ke
tempat kerja yang lainnya. Setiap perpindahan umumnya didahului dengan pelatihan
pemberian instruksi kerja. Di samping memberikan variasi kerja bagi karyawan,
pelatihan silang (crossing training) turut membantu perusahaan ketika ada karyawan
yang cuti, tidak hadir, perampingan atau terjadi pengunduran diri.
Magang
Magang
melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman, dan dapat
ditambah pada teknik off the job training. Banyak pekerja keterampilan tangan,
seperti tukang pipa dan kayu, dilatih melalui program magang resmi. Asistensi
dan kerja sambilan disamakan dengan magang karena menggunakan partisipasi
tingkat tinggi dari peserta dan memiliki tingkat transfer tinggi kepada pekerjaan.
Ceramah Kelas dan Presentasi
Video (Classroom Methods and Video Presentation)
Ceramah
dan teknik lain dalam off the job training tampaknya mengandalkan komunikasi
daripada memberi model. Ceramah adalah pendekatan terkenal karena menawarkan
sisi ekonomis dan material organisasi, tetapi partisipasi, umpan balik,
transfer dan repetisi sangat rendah. Umpan balik dan partisipasi dapat
meningkat dengan adanya diskusi selama ceramah.
Pelatihan Vestibule
Agar
pembelajaran tidak mengganggu operasional rutin, beberapa perusahaan menggunakan
pelatihan vestibule. Wilayah atau vestibule terpisah dibuat dengan peralatan
yang sama dengan yang digunakan dalam pekerjaan. Cara ini memungkinkan adanya
transfer, repetisi, dan partisipasi serta material perusahaan bermakna dan
umpan balik.
Permainan Peran (Role
Playing)
Permainan
peran adalah alat yang mendorong peserta untuk membayangkan identitas lain.
Misalnya, pekerja pria dapat membayangkan peran supervisor wanita dan
sebaliknya. Keduanya ditempatkan dalam situasi kerja tertentu dan diminta
memberikan respon sebagaimana harapan mereka terhadap lainnya.
Studi Kasus (Case Study)
Metode
kasus adalah metode pelatihan yang menggunakan deskripsi tertulis dari suatu
permasalahan riil yang dihadapi oleh perusahaan atau perusahaan lain.
Simulasi (Simulation)
Permainan
simulasi dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama, simulasi yang melibatkan
simulator yang bersifat mekanik (mesin) yang mengandalkan aspekaspek utama
dalam suatu situasi kerja. Kedua, simulasi komputer. Untuk tujuan pelatihan dan
pengembangan, metode ini sering berupa games atau permainan. Teknik ini umumnya
digunakan untuk melatih para manajer, yang mungkin tidak boleh menggunakan
metode trial and error untuk mempelajari pembuatan keputusan.
Belajar Mandiri dan Proses
Belajar Terprogram
Materi
instruksional yang direncanakan secara tepat dapat digunakan untuk melatih dan
mengembangkan para karyawan. Materi-materi ini sangat membantu apabila para
karyawan itu tersebar secara geografis (berjauhan jaraknya) atau ketika proses
belajar hanya memerlukan interaksi secara singkat saja.
Praktik Laboratorium
Pelatihan
di laboratorium dirancang untuk meningkatkan keterampilan interpersonal. Juga
dapat digunakan untuk membangun perilaku yang diinginkan untuk tanggung jawab
pekerjaan di masa depan. Peserta mencoba untuk meningkatkan keterampilan hubungan
manusia dengan lebih memahami diri sendiri dan orang lain.
Pelatihan Tindakan (Action
Learning)
Pelatihan
ini terjadi dalam kelompok kecil yang berusaha mencari solusi masalah nyata
yang dihadapi oleh perusahaan, dibantu oleh fasilitator (dari luar atau dalam perusahaan).
Teknik Basket (In-Basket
Technique)
Melalui
metode in-basket technique, para peserta diberikan materi yang berisikan berbagai
informasi, seperti e-mail khusus dari manajer, dan daftar telepon. Hal-hal penting
dan mendesak, seperti posisi persediaan yang menipis, komplain dari pelanggan,
permintaan laporan dari atasan, digabungkan dengan kegiatan bisnis rutin.
Peserta pelatihan kemudian mengambil keputusan dan tindakan.
Permainan Manajemen
(Management Games)
Management
games menekankan pada pengembangan kemampuan problem solving. Keuntungan dari
simulasi ini adalah timbulnya integrasi atas berbagai interaksi keputusan,
kemampuan bereksperimen melalui keputusan yang diambil, umpan balik dari
keputusan, dan persyaratan-persyaratan bahwa keputusan dibuat dengan data yang
tidak cukup.
Model Tingkah Laku (Behavior
Modeling)
Behavior
modeling adalah suatu metode pelatihan dalam rangka meningkatkan keahlian
interpersonal. Kunci dari behavior modeling adalah belajar melalui observasi
atau imajinasi.
Program Berorientasi Alam
Terbuka (Outdoor Oriented Programs)
Program
ini biasanya dilakukan di suatu wilayah yang terpencil dengan melakukan
kombinasi antara kemampuan di luar kantor dengan kemampuan di ruang kelas.
Program ini dikenal dengan istilah outing, seperti arung jeram, mendaki gunung,
kompetisi tim, panjat tebing dan lain-lain (Sofyandi, 2008).
Tags
Industri dan Jasa