Menurut
Mu’tadin seseorang dapat dikatakan mandiri bila ia memenuhi aspek-aspek
kemandirian, yang terdiri dari empat aspek yaitu:
- Emosi. Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya emosi dari orang tua.
- Ekonomi. Aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orangtua.
- Intelektual. Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatasai berbagai masalah yang dihadapi.
- Sosial. Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan oranglain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.
Menurut
Masrun (dalam Widayatie, 2009) kemandirian ditunjukkan dengan beberapa bentuk
yaitu:
- Tanggungjawab yaitu Kemampuan memikul tanggung jawab, kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas, mampu mempertanggungjawabkan hasil kerjanya, kemampuan menjelaskan peranan baru, memiliki prinsip mengenai apa yang benar dan salah dalam berfikir dan bertindak.
- Otonomi ditunjukan dengan mengerjakan tugas sendiri yaitu suatu kondisi yang ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri dan bukan orang lain dan tidak tergantung pada orang lain dan memiliki rasa percaya diri dan kemampuan mengurus diri sendiri.
- Inisiatif ditunjukkan dengan kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif.
- Kontrol diri yang kuat, ditunjukkan dengan pengendalian tindakan dan emosi mampu mengatasi masalah dan kemampuan melihat sudut pandnag orang lain.
Menurut
Lamman, dkk (1998), aspek-aspek kemandirian terdiri dari:
Kebebasan
Kebebasan
merupakan hak asasi bagi setiap manusia. Perwujudan kemandirian seseorang dapat
terlihat dalam kebebasannya membuat keputusan, tidak merasa cemas atau takut
atau malu apabila keputusannya tidak sesuai dengan keyakinan atau pilihan orang
lain. Seorang yang mandiri memiliki kebebasan untuk bertingkah laku sesuai
kehendak sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Individu memilki kebebasan
baik dalam membuat maupun melaksanakan keputusannya sendiri.
Inisiatif
Inisiatif
merupakan suatu ide yang diwujudkan kedalam bentuk tingkah laku atau tindakan.
Perwujudan kemandirian seseorang dapat dilihat dalam kemampuannya untuk
mengemukakan ide, pendapat dan mempertahankan sikapnya.
Kepercayaan diri
Kepercayaan
diri merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya mampu mengerjakan sesuatu hal
dengan baik. Perwujudan kemandirian seseorang dapat dilihat dari kemampuannya
untuk berani menentukan pilihan, percaya bahwa diri mampu untuk
mengorganisasikan diri sendiri, dan mampu untuk menghasilkan sesuatu dengan
baik. Seorang yang mandiri mampu untuk melaksanakan segala sesuatu atas
kemampuannya sendiri.
Tanggungjawab
Perwujudan
kemandirian dapat dilihat dalam tanggung jawab seseorang untuk berani
menanggung resiko atas konsekuensi dari keputusan yang telah diambil,
menunjukkan loyalitas dan memiliki kemampuan untuk membedakan atau memisahkan
antara kehidupan dirinya dengan kehidupan orang lain di lingkungannya.
Ketegasan diri
Ketegasan
diri menunjukkan adanya suatu kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri.
Perwujudan kemandirian seseorang dapat dilihat dalam keberanian seseorang untuk
mempertahankan pendapat atau prinsipnya, meskipun pendapatnya berbeda dari
orang lain.
Pengambilan keputusan
Di
dalam kehidupan, setiap orang selalu dihadapkan pada berbagai pilihan yang
memaksanya untuk mengambil keputusan. Perwujudan kemandirian seseorang dapat
dilihat dalam kemampuan seseorang untuk menemukan akar masalah, mengevaluasi
segala kemungkinan di dalam mengatasi masalah dan berbagai tantangan serta
kesulitan lainnya tanpa harus mendapat bantuan dari orang lain.
Kontrol diri
Kontrol
diri merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, baik
dengan mengubah tingkah laku atau menunda tingkah laku, tanpa pengaruh dari
orang lain. Melalui aspek ini dapat dilihat kemandirian aspek emosi seseorang
yaitu dalam kemampuannya untuk menguasai konflik-konflik dalam dirinya.
Tags
Psikologi Umum