Sebelumnya
peredaraan susu kuda liar asal sumbawa sempat dilarang oleh Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) karena dinilai promosi susu ini bersifat menyesatkan dan
khasiatnya meragukan karena belum diuji coba secara klinis. Namun semua itu
kini terbantahkan berkat penelitian Diana. Dari tesisnya yang berjudul “Kajian
Aktivitas dan Karakterisasi Senyawa Antimikroba dari Susu Kuda Sumbawa”
disimpulkan bahwa susu kuda sumbawa mempunyai keistimewaan yaitu tidak
mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa
diberi bahan pengawet apapun, serta tahan disimpan pada suhu kamar sampai 5
bulan. Sifat ini memberi petunjuk bahwa dalam susu kuda sumbawa terkandung zat
yang dapat menghambat pertumbuhan atau
membunuh bakteri yang diduga senyawa antimikroba alami (Infovet, 2009).
Susu kuda
liar ini merupakan hasil pemerahan kuda yang dilepas di padang rumput pulau
Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya kabupaten Bima, Dompu dan
Sumbawa. Susu tersebut dijual dengan nama susu “Kuda Liar”. Para pe ngumpul
mengirim langsung susu tanpa pengolahan dalam wadah jerigen kepada perusahaan pengemas antara lain di
Bandung, Sukabumi, Jakarta dan Bogor. Susu dalam kemasan kemudian dijual
melalui apotik, toko obat dan radio swasta di beberapa kota di indonesia.
Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa susu kuda sumbawa yang disimpan pada
suhu kamar sampai beberapa bulan ternyata tidak busuk dan hanya terjadi
fermentasi, padahal susu hewan lain pada kamar dalam waktu 24 jam sudah busuk
dan tidak dapat di konsumsi lagi (Anonim, 2004).
Menurut
Prof. DR. Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB menyebutkan
bahwa gizi susu kuda liar tidak kalah dengan gizi susu sapi. Populer di
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, kuda liar juga ternyata dikembangbiakkan di
Sukabumi, Jawa Barat. Bahkan sangat populer di Perancis Selatan. Susunya juga
diolah menjadi keju (Anonim, 2009).
Kandungan Gizi Susu Kuda Liar
Kandungan
kadar protein dalam air susu kuda lebih tinggi daripada susu sapi sebagai
alternatif tambahan air susu ibu (ASI) bagi bayi dalam masa pertumbuhan dan untuk
kecerdasaan otak. Rantai protein pada susu kuda sumbawa lebih pendek
dibandingkan dengan yang ada pada susu sapi sehingga mudah dicerna bayi. Secara
umum, kandungan protein pada susu sapi sebanyak 17,35% dan pada susu kuda
17,52% (Anonim, 2009).
Susu kuda
juga merupakan sumber lemak, vitamin dan mineral. Kandungan gizinya yang
mendekati air susu ibi (ASI), susu cocok untuk bayi karena kadar kaseinnya
lebih rendah dibanding susu sapi. Kandungan kasein yang tinggi menurut Made,
membuat susu mudah menggumpal dalam perut bayi sehingga lebih sulit dicerna
(Anonim, 2008).
Tags
Gizi dan Nutrisi