Sistem pencatatan persediaan merupakan
pengelolaan persediaan melalui proses pencatatan sehingga data tentang
persediaan dapat tersedia dengan benar. Adapun sistem pencatatan persediaan
dapat digolongkan dengan dua cara, yaitu:
Sistem periodik
Sistem periodik adalah suatu sistem akuntansi
untuk persediaan yang harga pokok penjualannya ditentukan pada akhir periode
akuntansi dengan melakukan koreksi atas catatan persediaan akhir, setelah
dilakukan penghitungan fisik persediaan akhir.
Mengenai sistem periodik ini Weygandt, Kieso,
Kimmel (2007) mengemukakan sebagai berikut : “Dalam sistem persediaan periodik
(Periodic Inventory System), rincian catatan persediaan barang yang dimiliki
tidak sesuai secara terus-menerus dalam satu periode”.
Sistem Perpetual
Sistem perpetual adalah suatu sistem
akuntansi untuk persediaan yang mencatat seluruh perubahan persediaan, baik
penambahan maupun pengurangan persediaan dan biaya dari setiap transaksi
pembelian dan penjualan pada saat terjadinya transaksi.
Bila dihubungkan dengan pengawasan persediaan
maka sistem pencatatan perpetual ini akan lebih baik dari sistem periodikal,
karena dengan sistem ini setiap transaksi persediaan akan langsung berpengaruh
pada perkiraan persediaan, sehingga jumlah persediaan dapat diketahui setiap
saat baik jumlah kuantitas unit maupun total nilai dari setiap jenis persediaan
ataupun setiap tingkat harga perolehan yang berbeda.
Menurut Niswonger, Warren, Reeve, dan Fess
(2005) Dalam sistem persediaan perpetual, semua kenaikan dan penurunan barang
dagangan yang dicatat dengan cara yang sama seperti mencatat kenaikan dan
penurunan kas. Akun persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi
mengindikasikan jumlah stock pada tanggal tersebut. Pembelian dicatat dengan
mendebet persediaan barang dagang dan mengkredit kas atau hutang usaha. Pada
tanggal penjualan harga pokok barang yang terjual dicatat dengan mendebit harga
pokok penjualan dan mengkredit persediaan barang dagangan.
Tags
Industri dan Jasa