Sejarah Lesson
study sudah berkembang di Jepang sejak awal tahun 1900an. Melalui kegiatan
tersebut, guru-guru di Jepang mengkaji pembelajaran melalui perencanaan dan
observasi bersama yang bertujuan untuk memotivasi siswa-siswanya aktif belajar
mandiri.
Lesson
study dapat diselenggarakan oleh kelompok guru di suatu distrik
atau diselenggarakan oleh kelompok guru sebidang, seperti MGMP di Indonesia.
Kelompok guru dari beberapa sekolah berkumpul untuk melaksanakan lesson study. Lesson study yang sangat
popular di Jepang adalah lesson study yang diselenggarakan oleh suatu sekolah
atau yang dikenal dengan konaikenshu yang berkembang sejak awal tahun 1960-an. Secara
etimologis, konaikenshu berasal dari dua kata, yaitu konai yang berarti sekolah
dan kenshu yang berarti training. Jadi istilah konaikenshu dapat berarti school
based in service training atau inservice education within the school atau
in-house workshop.
Pada tahun 1970-an pemerintah Jepang
merasakan manfaat dari konaikenshu dan sejak itu pemerintah Jepang mendorong
sekolah-sekolah untuk melaksanakan konaikenshu dengan menyediakan dukungan
biaya dan insentif bagi sekolah yang melaksanakan konaikenshu. Kebanyakan sekolah
dasar dan sekolah menengah pertama di Jepang melaksanakan konaikenshu. Walaupun
pemerintah Jepang telah menyediakan biaya bagi sekolah-sekolah yang
melaksanakan konaikenshu tetapi kebanyakan sekolah melaksanakan konaikenshu
secara sukarela karena sekolah merasakan manfaatnya.
Alasan mengapa lesson study di Jepang menjadi
popular adalah karena lesson study sangat membantu para guru. Walaupun lesson
study menyita waktu tetapi guru-guru memperoleh manfaat yang sangat besar berupa
informasi berharga untuk meningkatkan keterampilan mengajar mereka.
Perkembangan Lesson Study di
Amerika dan Eropa
The Third International Mathematics and
Science Study (TIMSS) merupakan studi membandingkan pencapaian hasil belajar Matematika
dan IPA kelas 8 (2 SMP). Penyebaran lesson study di dunia pada tahun 1995
dilatarbelakangi oleh TIMSS. Empat puluh satu negara terlibat dalam TIMSS, dua
puluh dari empat puluh satu Negara memperoleh skor rata-rata matematika yang
signifikan lebih tinggi dari Amerika Serikat. Negara-negara yang memperoleh
skor matematika yang lebih tinggi dari Amerika Serikat antara lain Singapura,
Korea, Jepang, Kanada, Francis, Australia, Hongaria, dan Irlandia. Sementara hanya
7 negara yang memperoleh skor matematika secara signifikan lebih rendah dari
Amerika Serikat, yaitu Lithuania, Cyprus, Portugal, Iran, Kuwait, Colombia, dan
Afrika Selatan.
Posisi pencapaian belajar matematika
siswa-siswa SMP kelas 2 di Amerika Serikat membuat negara itu melakukan studi
banding pembelajaran matematika di Jepang dan di Jerman. Tim dari Amerika Serikat
melakukan perekaman video pembelajaran matematika di Jepang, Jerman dan Amerika
Serikat untuk dilakukan analisis terhadap video pembelajaran tersebut. Pada
waktu itu, Tim Amerika Serikat menyadari bahwa Amerika Serikat tidak memiliki
sistem untuk melakukan peningkatan mutu pembelajaran, sementara Jepang dan Jerman
melakukan peningkatan mutu pembelajaran secara berkelanjutan. Amerika Serikat
selalu melakukan reformasi tetapi tidak melakukan peningkatan mutu. Selanjutnya
ahli-ahli pendidikan Amerika Serikat belajar dari Jepang tentang lesson study.
Sekarang lesson study telah berkembang di sekolah-sekolah di Amerika Serikat dan
diyakini lesson study sangat potensial untuk pengembangan keprofesionalan
pendidik yang akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Selain itu,
lesson study juga telah berkembang di Australia.
Lesson study di Indonesia
Lesson study berkembang di Indonesia melalui
IMSTEP (Indonesia Mathematics and Science Teacher Education Project) yang diimplementasikan
sejak Oktober tahun 1998 di tiga IKIP, yaitu IKIP Bandung (sekarang bernama
Universitas Pendidikan Indonesia/UPI), IKIP Yogyakarta (sekarang bernama
Universitas Negeri Yogyakarta/UNY), dan IKIP Malang (Sekarang Universitas
Negeri Malang/UM) bekerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation
Agency). Tujuan umum dari IMSTEP adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan
matematika dan IPA di Indonesia, sementara tujuan khususnya adalah untuk
meningkatkan mutu pendidika matematika dan IPA juga di IKIP tersebut.
Tags
Psikologi Pendidikan