Sejarah Keluarga Berencana (KB) sudah di
kenal sejak dulu. Keluarga berencana bukanlah sesuatu yang baru, karena menurut
catatan dan tulisan yang berasal dari Mesir kuno, Yunani kuno, Tiongkok kuno
dan India, hal ini telah dipraktekkan berabad-abad yang lalu, namun caranya
masih kuno dan primitif. Cara keluarga berencana yang pertama dilakukan adalah
dengan jalan berdoa dan memakai jimat anti hamil, sambil meminta dan berharap
supaya wanita jangan hamil.
Pada zaman Yunani kuno, Soranus dan Ephenus
membuat tulisan ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran yaitu mengeluarkan
semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak setelah
selesai melakukan hubungan seksual. Selain itu, ada juga yang memasukkan
rumput, daun-daunan, atau sepotong kain perca ke dalam vagina untuk menghalangi
masuknya sperma ke dalam rahim pada waktu akan melakukan hubungan seksual.
Gerakan keluarga berencana bermula dari
kepeloporan beberapa tokoh baik di dalam maupun diluar negeri. Awal abad 19 di
Inggris, upaya keluarga berencana muncul atas prakarsa Maria Stopes (1880-1950)
yang menaruh perhatian terhadap kesehatan ibu. Maria Stopes menganjurkan
pengaturan kehamilan di kalangan kaum buruh di Inggris. Dia menyarankan
pemakaian cap dari karet, dikombinasikan dengan supositoria yang mengandung
bubuk kinine; dapat juga spons yang dibubuhi sabun bubuk.
Di Amerika Serikat, Margareth Sanger
(1883-1966) merupakan pelopor Keluarga Berencana modern yang dikenal dengan
program birth control-nya. Dia menganjurkan untuk menggunakan kondom atau cap
yang dikombinasikan dengan penyemprotan setelah senggama.
Pada tahun 1917 didirikan National Birth
Control League dengan Margareth Sanger sebagai ketuanya. Sejak saat itulah
berdiri perkumpulan-perkumpulan keluarga berencana di seluruh dunia, termasuk
di Indonesia.
Di Indonesia keluarga berancana modern mulai
dikenal pada tahun 1953. Pada tanggal 23 Desember 1957 berdirilah sebuah wadah
dengan nama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), dan merupakan
pelopor pergerakan keluarga berencana nasional. PKBI memperjuangkan terwujudnya
keluarga sejahtera melalui cara mengatur atau menjarangkan kehamilan, mengobati
kemandulan dan memberi nasehat perkawinan. Kegiatan penerangan dan pelayanan
sangat terbatas, karena banyaknya kesulitan dan hambatan yang melarang
penyebarluasan gagasan Keluarga Berencana.
Berdasarkan hasil penandatanganan Deklarasi
Kependudukan PBB tahun 1967, maka dibentuklah Lembaga Keluarga Berencana
Nasional (LKBN) sebagai lembaga semi pemerintah. Dan pada tahun 1970,
ditetapkan sebagai Badan Pemerintah melalui Keppres no.8 tahun 1970 dan diberi
nama badan koordinasi keluarga berencana nasional (BKKBN) yang bertanggung
jawab kepada presiden, dan bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan
dan penilaian pelaksanaan program keluarga berencana.
Tags
Psikologi Keluarga