Risiko investasi di pasar modal pada
prinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga
(price volatility). Risiko-risiko yang mungkin dapat dihadapi investor tersebut
antara lain sebagai berikut:
Risiko daya beli (purchasing
power risk)
Sifat investor dalam menangani faktor risiko
di pasar modal ini terdiri atas dua, yaitu investor yang tidak menyukai risiko
(risk averter) dan investor yang justru menyukai risiko (risk averse). Bagi
investor kategori pertama ini akan mencari atau memilih jenis investasi yang
akan memberikan keuntungan yang jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan
investasi yang dilakukan sebelumnya. Di samping itu, investor mengharapkan
memperoleh pendapatan atau capital gain dalam waktu yang tidak lama. Akan tetapi,
apabila investasi tersebut memerlukan waktu 10 tahun untuk mencapai 60%
keuntungan sementara tingkat inflasi selama jangka waktu tersebut telah naik
melebihi 100% maka investor jelas akan menerima keuntungan yang daya belinya
jauh lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang dapat diperoleh semula.
Oleh karena itu, risiko daya beli berkaitan dengan kemungkinan terjadinya
inflasi yang menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.
Risiko bisnis (business
risk)
Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya
kemampuan memperoleh laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan
perusahaan (emiten) membayar bunga atau deviden.
Risiko tingkat bunga
(interest rate risk)
Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga
jenis surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga-harga saham.
Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan harga-harga
instrument pasar modal. Risiko naiknya tingkat bunga misalnya jelas akan
menurunkan harga-harga di pasar modal.
Risiko pasar (market risk)
Apabila pasar bergairah (bullish) umumnya
hampir semua harga saham di bursa efek mengalami kenaikan. Sebaliknya, apabila
pasar lesu (bearish), saham-saham akan ikut pula mengalami penurunan. Perubahan
psikologi pasar dapat menyebabkan harga-harga surat berharga anjlok terlepas
dari adanya perubahan fundamental atas kemampuan perolehan laba perusahaan.
Risiko likuiditas (liquidity
risk)
Risiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu
surat berharga untuk dapat segera diperjualbelikan dengan tanpa mengalami
kerugian yang berarti. (Siamat, 2004).
Tags
Ekonomi