Rencana pembelajaran tematik merupakan salah
satu bagian yang sangat penting dalam proses pembelajara. Model pembelajaran
tematik merupakan model pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan
menentukan topik tertentu sebagai tema atau topik sentral, setelah tema
ditetapkan maka selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar
sub-sub tema dari bidang studi lain yang terkait (Fogarty, 1991). Apabila tema
sudah ditentukan maka selanjutnya tema ini dipakai sebagai dasar semua
pelajaran (BSNP, 2006).
Penentuan tema dapat dilakukan oleh guru
melalui tema konseptual yang cukup umum tetapi produktif. Dapat pula ditetapkan
dengan negosiasi antara guru dengan siswa, atau dengan cara diskusi sesama
siswa. Alwasilah, dkk (1998) menyebutkan bahwa tema dapat diambil dari konsep
atau pokok bahasan yang ada disekitar lingkungan siswa, karena itu tema dapat dikembangkan
berdasarkan minat dan kebutuhan siswa yang bergerak dari lingkungan terdekat
siswa dan selanjutnya beranjak ke lingkungan terjauh siswa.
Berikut
ini beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam menentukan tema yang akan
dijadikan payung, yaitu:
- Bersifat ‘fertil’ artinya tema tersebut memiliki kemungkinan keterkaitan yang kaya dengan konsep lain. Tema yang bersifat fertil ini biasanya berupa pola atau siklus.
- Tema sebaiknya dikenal oleh siswa atau bersifat familiar, sehingga siswa dapat dengan mudah menemukan kebermaknaan dari hubungan antar konsepnya.
- Tema memungkinkan untuk dilakukannya eksplorasi dari objek atau kejadian nyata dan dekat dengan lingkungan keseharian siswa sehingga pengembangan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan. Selain itu juga, tema yang diambil dari dunia nyata memungkinkan siswa melakukan penerapan konsep serta memperoleh pengalaman nyata.
Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan
sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi.
Menurut BSNP (2006) setelah ditemukan tema yang berfungsi sebagai pemersatu
atau payung antar bidang studi yang dipadukan, dilakukan pemetaan dengan
membagi habis semua kompetensi dasar dan indikator berdasarkan hasil analisis
terhadap standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang telah dilakukan
sebelumnya.
Kemudian dibuat diagram kaitan (jaringan)
antara tema dengan kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran.
Jaringan tema ini selanjutnya dijabarkan dalam satuan pembelajaran yang memuat
aktivitas belajar siswa.
Tags
Psikologi Pendidikan