Reaksi emosi musik rock sangat kental. Musik
dengan tempo yang cepat, melodi yang keras, gelombang suara yang besar dapat
menimbulkan pola pikir yang terganggu, tegang, dan tidak konsentrasi. Apabila
manusia mengikuti gerak dari musik rock maka akan menimbulkan perubahan fisik
dan emosi pada manusia tersebut. Reaksi yang biasanya muncul ketika
mendengarkan musik rock akan mengakibatkan emosi menjadi tidak menentu dan tidak
stabil bahkan dapat menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Selain itu, orang
yang menyukai musik rock biasanya suka berperilaku kasar (Schwartz, 2003).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Satiadarma dengan mengukur suhu kulit menggunakan alat Galvanic Skin Response
(GSR) menyatakan bahwa pada saat subjek mendengarkan musik dengan irama keras
(hingar bingar) dan cepat seperti rock, suhu kulit lebih rendah daripada suhu
normal (tanpa musik). Hal ini menunjukkan adanya hormon stres yang dilepaskan
oleh otak, yaitu adrenalin. Pada kondisi stres adrenalin banyak dikeluarkan
sehingga suhu kulit menurun.
Kesimpulannya adalah bahwa musik rock dapat
menyebabkan stres pada individu yang suka mendengarkannya. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Ann Ekeberg terhadap denyut jantung siswa yang diperdengarkan
musik rock selama 5 menit menyebutkan bahwa setelah tes selesai terjadi
peningkatan denyut nadi sebesar 7-12 denyut per menit. Hal ini menandakan bahwa
energi yang berlebihan dari musik rock akan mempengaruhi jantung untuk berdetak
lebih cepat. Energi yang terakumulasi akan mencari jalan untuk dilepaskan
sehingga tidak jarang ditemukan terjadinya kekerasan selama berlangsungnya
konser grup musik rock.
Selain itu, musik dengan irama yang keras
seperti rock akan menimbulkan perasaan tegang dan gelisah (Pandjaitan, 2001).
Tags
Psikologi Musik