Enright
dan Coyle (1998) mengembangkan suatu model proses dalam pemaafan. Model
tersebut meliputi aspek kognitif, afektif, dan perilaku yang terjadi dalam
proses pemaafan. Proses tersebut dibagi kedalam empat fase yaitu: fase membuka kembali
(uncovering phase), fase memutuskan (decision phase), fase bekerja (work
phase), dan fase pendalaman (deepening phase). Secara rinci Enright & Coyle
(1998) menjelaskan dalam bentuk tabel:
Tabel Proses Pemaafan
Unit
|
Cognitive, Behavioral, and Affective Phases
|
Fase Membuka Kembali
|
|
1
|
Memeriksa mekanisme pertahanan diri
yang digunakan.
|
2
|
Konfrontasi dengan kemarahan: intinya
adalah bukan menyembunyikan kemarahan, melainkan disalurkan.
|
3
|
Menerima rasa malu.
|
4
|
Menyadari adanya katarsis.
|
5
|
Kesadaran bahwa orang diaskiti
berulangkali memikirkan peristiwa yang menyakitkan.
|
6
|
Korban membandingkan dirinya dengan
orang yang telah menyakitinya.
|
7
|
Menyadari akan adanya perubahan yang
menetap akibat peristiwa yang menyakitkan tersebut.
|
8
|
Individu yang disakiti menyadari bahwa
pandangannya tentang keadilan telah berubah.
|
Fase Memutuskan
|
|
1
|
Perubahan dalam hati, adanya insight
baru bahwa strategi yang lama untuk mengatasi masalahnya tidak membawa hasil
yang diharapkan.
|
2
|
Keinginan untuk mempertimbangkan
pemaafan sebagai suatu pilihan.
|
3
|
Komitmen untuk memaafkan orang yang
telah menyakiti tersebut.
|
Fase Bekerja dalam Pemaafan
|
|
1
|
Reframing, mulai mengambil peran,
dengan memaknai peristiwa menyakitkan yang dialami dengan cara memposisikan
bila dirinya yang telah menyakiti.
|
2
|
Mengembangkan empati terhadap pelaku.
|
3
|
Penerimaan terhadap luka (peristiwa
menyakitkan) yang dialami.
|
4
|
Pemaafan sebagai hadiah moral bagi
orang yang telah menyakiti.
|
Fase Pendalaman
|
|
1
|
Menemukan makna baru dalam diri dengan
melakukan pemaafan.
|
2
|
Menyadari bahwa dirinya memiliki
kebutuhan untuk dimaafkan pada masa yang lalu.
|
3
|
Menyadari bahwa dirinya tidak sendiri.
|
4
|
Menemukan tujuan hidup yang baru karena
peristiwa ini.
|
5
|
Kesadaran bahwa perasaan negatif yang
dimiliki dugantikan dengan perasaan positif dan perasaan positif tersebut
membebaskan serta menguntungkan bagi individu yang telah disakiti.
|
Dari
pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pemaafan terdapat empat fase
yang dapat dilalui oleh individu yang telah disakiti, yaitu fase membuka
kembali, fase memutuskan, fase bekerja dalam pemaafan, dan fase pendalaman.
Tags
Psikologi Umum