Produktivitas tenaga kerja merupakan salah
satu modal utama. Produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja
dan teknis operasional. Secara filosofis, produktivitas mengandung pandangan
hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan besok
harus lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian
akan mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja.
Untuk definisi kerja, produktivitas merupakan
perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber
daya (masukan) yang dipergunakan satuan waktu. Definisi kerja ini mengandung
cara atau metode pengukuran. Walaupun secara teori dapat, akan tetapi secara
praktek sukar dilaksanakan, terutama karena sumber daya masukan yang
dipergunakan umumnya terdiri dari banyak macam dan dalam proporsi yang berbeda.
Pengertian
ketiga mengandung makna peningkatan produktivitas yang dapat terwujud dalam
empat bentuk, (Payaman J. Simanjuntak, 2001) yaitu:
- Jumlah produksi yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit
- Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang kurang, dan/atau
- Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang sama, dan/atau
- Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang relatif lebih kecil.
Besarnya jumlah penduduk dan angkatan kerja
akan mampu menjadi potensi pembangunan apabila jumlah penduduk dan angkatan
kerja tersebut dapat dibina dengan baik. Pembinaan yang baik terhadap penduduk
maupun angkatan kerja akan menghasilkan mutu angkatan kerja yang baik pula.
Mutu angkatan kerja antara lain tercermin dalam tingkat pendidikan dan
pelatihan yang mereka ikuti.
Produktivitas pada dasarnya merupakan
pengukuran efektivitas faktor input dalam menghasilkan output. Banyaknya
pengukuran produktivitas yang diketahui adalah produktivitas lahan, tenaga
kerja, modal dan lain-lain produktivitas faktor produksi yang selalu dipakai
dalam proses produksi. Namun demikian ada satu pengukuran produktivitas yang
sangat menarik untuk diperhatikan, yaitu output/labour yang disebabkan dalam
pengertian ini telah terkandung kombinasi dari kualitas tenaga kerja. Misalnya
pendidikan, keahlian teknis, motivasi, kapital, dan teknologi.
Produktivitas tenaga kerja memegang peranan
penting dalam proses pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, karena pendapatan
nasional maupun pendapatan daerah banyak diperoleh dengan cara meningkatkan
keefektifan dan mutu tenaga kerja dibandingkan dengan melalui formasi modal dan
pertambahan angkatan kerja. Ada beberapa definisi lain yang berkaitan dengan
produktivitas tenaga kerja, seperti produktivitas tenaga kerja adalah produksi
(Q) persatuan tenaga kerja (L) atau Q/L. Produksi diukur dengan nilai produksi
yaitu Q dikali dengan harga (P). Nilai produksi didekati dengan nilai PDRB baik
menurut sektor kegiatan ekonomi maupun secara total berdasarkan harga konstan.
Dalam hal ini faktor produksi lainnya diwakili oleh tenaga kerja.
Faktor-faktor
yang turut mempengaruhi produktivitas per pekerja di suatu negara antara lain:
- Perkembangan stok barang modal per pekerja.
- Perbaikan tingkat pendidikan, ketrampilan dan kesehatan pekerja.
- Meningkatnya skala unit usaha.
- Bergesernya pekerja dari kegiatan yang relatif rendah produktivitasnya ke kegiatan yang lebih tinggi produktivitasnya.
- Berubahnya product mix atau komposisi output dari tiap sektor atau subsektor, lapangan atau sub lapangan usaha selama pertumbuhan ekonomi
- Bergesernya teknik produksi dari padat karya ke padat modal.
Pertumbuhan ekonomi biasanya disertai dengan
terjadinya kenaikan produktivitas per pekerja, maka dapat diduga laju
pertumbuhan jumlah penduduk yang bekerja lebih rendah dari laju pertumbuhan
PDB. Atau dengan kata lain, elastisitas penyerapan tenaga kerja pada umumnya
lebih rendah dari pada satu.
Tags
HRD