Konsep diri akademis adalah salah satu
komponen konsep diri yang secara khusus berkaitan dengan masalah akademis. Jadi,
seperti halnya konsep diri secara umum, konsep diri akademis bukan merupakan
sesuatu yang dibawa individu pada saat kelahirannya. Namun, bersamaan dengan
kematangan yang dicapai, baik dalam kognisi, emosi, maupun sosial, konsep diri
akademis akan mulai terbentuk (Deaux, 1992).
Menurut Willey (dalam Calhoun & Acocella,
1990), dalam perkembangan konsep diri, yang menjadi sumber pokok perkembangan
konsep diri akademis adalah interaksi individu dengan orang lain. Baldwin
&. Holmes (dalam Calhoun & Acocella, 1990) konsep diri adalah hasil
belajar individu melalui hubungan dengan orang lain.
Yang dimaksud dengan ”orang lain” menurut
Calhoun & Acocella (1990) adalah:
Orang tua
Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal
yang dialami seseorang dan yang paling kuat. Informasi yang diberikan orang tua
kepada anaknya lebih menancap daripada informasi yang doberikan orang lain dan
berlangsung terus sampai dewasa. Coopersmith (dalam Calhoun & Acocella,
1990) mengutarakan bahwa anak-anak yang tidak mempunyai orang tua atau anak
yang disia-siakan, akan memperoleh kesukaran dalam mendapatkan informasi
tentang dirinya sendiri sehingga menjadi penyebab utama anak menjadi berkonsep
diri negatif.
Kawan sebaya
Peran yang diukir dalam kelompok sebaya
sangat berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai dirinya sendiri.
Masyarakat
Masyarakat sangat mementingkan fakta-fakta
yang didapat seorang anak, seperti siapa bapaknya, ras, agama, dan lain-lain.