Peran
keluarga dalam belajar sangat besar. Keluarga merupakan satu kesatuan (sistem
sosial) yang hidup bersama terdiri dari ayah dan ibu. Keluarga berperan dalam
menyediakan situasi belajar yang nyaman dan tenang sehingga memotivasi anak
untuk belajar. Orang tua juga harus memprhatikan pengalaman-pengalaman anak dan
menghargai anak atas segala usahanya untuk belajar. Begitu juga orang tua harus
menunjukkan kerjasamanya dalam mengarahkan cara belajar anak dirumah sehingga
orang tua berusaha memotivasi dan membimbing anak dalam belajar (Hasbullah,
1989). Peran orang tua dalam pendidikan anak menurut Idris dan Jamal (1992, dalam penelitian
Slameto, 2003) adalah memberikan dasar pendidikan, sikap dan keterampilan dasar
seperti pendidikan agama, budi pengerti, sopan santun, estetika, kasih sayang,
rasa aman, dasar-dasar pembentukan peraturan-peraturan, dan menanamkan
kebiasaan. Selain itu peran keluarga adalah mengajarkan nilai-nilai dan tingkah
laku yang diajarkan di sekolah.
Peran
keluarga dalam pendidikan merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama
dalam masyarakat, karena dalam keluarga manusia dilahirkan, berkembang menjadi
dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian
tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan
digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di
sekolah. Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan
anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan
keterampilan dan pendidikan ke sosial, seperti menjaga kebersihan rumah, dan
menjaga kesehatan. Peranan keluarga terutama dalam penanaman sikap dan nilai
hidup, pengembangan bakat dan minat serta pembinaan bakat dan kepribadian
(Ikhsan, 2005).
Peran
pada masing-masing anggota keluarga antara lain peran ayah sebagai pemimpin
yang mencari nafkah, pendidik, pelindung atau pengayom, pemberi rasa aman bagi
setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial
tertentu. Sedangkan peran ibu sebagai pengasuh dan pendidik anak-anak,
pelindung keluarga (Setiadi, 2008). Peran orang tua terhadap perkembangan
anaknya adalah memberikan anak kesempatan untuk berkembang, sebagai guru dengan
mengajarkan ketangkasan motorik , menanamkan pedoman hidup bermasyarakat,
sebagai tokoh teladan untuk anaknya, dan sebagai pengawas dengan memperhatikan, mengamati kelakuan,
tingkah laku anak (Singgih, 2002). Peran yang dapat diberikan oleh keluarga
dalam proses belajar anak sehingga berkembang secara optimal yaitu memberi
kasih sayang, perhatian, memberi semangat dan dorongan, memfasilitasi, memberi
rasa hormat, mengenalkan apa yang boleh dan tak boleh dilakukan oleh anak (Nugraha,
2011).
Menurut Slameto (2003) peran keluarga
terhadap pendidikan anak, antara lain:
- Penyedia fasilitas belajar yaitu dimana keluarga menyediakan tempat dan peralatan belajar, buku dan alat-alat tulis, jadwal belajar dan kegiatan sehari- hari, buku konsultasi/PR/latihan.
- Pendidik, dimana keluarga menjelaskan perlunya dan menasehati agar belajar dengan rajin dan berprestasi, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, menegur bila anak lalai tugas dan memberi sanksi jika dipandang perlu.
- Pembimbing, dimana keluarga membantu memecahkan masalah anak dan pembuat keputusan dalam belajar atau sekolah, menyangkut langkah-langkah apa saja yang ditempuh anak dalam belajar, memeriksa dan menanyakan nilai yang diperoleh di sekolah.
- Model atau teladan kehidupan, dimana keluarga dapat mengatur waktu menonton anak dan menyuruh anak belajar sesuai jadwal.
Tags
Psikologi Pendidikan