Hirning
dan Hirning (1956) mengatakan bahwa penyesuaian perkawinan itu lebih kompleks
dibandingkan yang terlihat. Dua orang memasuki perkawinan harus menyesuaikan
satu sama lain dengan tingkatan yang berbeda-beda. Untuk tingkat organismik
mereka harus menyesuaikan diri dengan sensori, motor, emosional dan kapasitas
intelektual dan kebutuhan. Untuk tingkat kepribadian, masing-masing mereka
harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan, keterampilan, sikap, ketertarikan,
nilai-nilai, sifat, konsep ego, dan kepercayaan. Pasangan juga harus
menyesuaikan dengan lingkungan mereka, termasuk rumah tangga yang baru,
anak-anak, sanak keluarga, teman, dan pekerjaan.
Lasswell
dan Lasswell (1987) mengatakan bahwa konsep dari penyesuaian perkawinan adalah
bahwa dua individu belajar untuk saling mengakomodasikan kebutuhan, keinginan,
dan harapan.
Dyer
(1983) menyatakan penyesuaian perkawinan adalah adanya bermacam-macam proses
dan penyesuaian didalam hubungan perkawinan antar pasangan, dimana adanya
proses untuk mengakomodasikan situasi sehari-hari, menyeimbangkan kebutuhan masing-masing,
ketertarikan, role-expectation, dan pandangan, dan beradaptasi untuk perubahan
kondisi perkawinan dan kehidupan keluarga.
Menurut
LeMasters (dalam Dyer, 1983) penyesuaian perkawinan bisa dikonseptualisasikan
sebagai kapasitas penyesuaian atau adaptasi, sebagai kemampuan untuk memecahkan
masalah daripada kemangkiran dari masalah.
Schneiders
(1964) mengatakan bahwa konsep dari penyesuaian perkawinan adalah suatu seni
kehidupan dan bermanfaat dalam kerangka tanggung jawab, hubungan, dan pengharapan
yang merupakan hal mendasar dalam perkawinan.
Duvall
dan Miller (1985) mengatakan bahwa penyesuaian perkawinan itu adalah proses
membiasakan diri pada kondisi baru dan berbeda sebagai hubungan suami istri
dengan harapan bahwa mereka akan menerima tanggung jawab dan memainkan peran
sebagai suami istri. Penyesuaian perkawinan ini juga dianggap sebagai persoalan
utama dalam hubungan sebagai suami istri.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
penyesuaian perkawinan adalah dua orang memasuki tahap perkawinan dan mulai
membiasakan diri dengan situasi baru sebagai suami istri yang saling
menyesuaikan dengan kepribadian, lingkungan, kehidupan keluarga, dan saling
mengakomodasikan kebutuhan, keinginan dan harapan.
Tags
Perilaku Seksual