Pengukuran aktivitas enzim dapat dilakukan
dengan mengukur kecepatan reaksi yang dikatalitis oleh enzim tersebut. Dalam
keadaan normal, kecepatan reaksi yang diukur sesuai dengan aktivitas enzim yang
ada. Satu unit aktivitas enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang
menyebabkan perubahan absorban 0,001/menit pada kondisi optimumnya, berarti
perubahan substrat dari suatu mikromalekul produk meningkatkan kenaikan
absorban sebesar 0,001.
Aktivitas spesifik sdalah jumlah unit enzim
per milligram protein atau suatu ukuran kemurnian enzim menjadi maksimum dan
tetap jika enzim sudah berada dalam keadaan murni (Lidya, 2000).
Menurut
(Soedarmadji, 2002) Aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain;
- Konsentrasi Substrat. Dalam contoh, berbanding lurus dengan konsentasi. Pada konsentrasi ssubstrat tertentu perbandingan kecepatan enzim meningkat.
- Pengaruh pH. Aktivitas enzim sangat bergantung pada pH dimana ia berada. Setiap enzim mempunyai pH optimum yang berarti konsentrasi tertentu dimana reaksi enzim berada dalam keadaan maksimal. pH terbaik adalah yang mendekati netral
- Konsentrasi enzim. Pengaruh konsentrasi enzim pada laju aktivitas enzim dengan derajat pemurnian tinggi dalam densitas tertentu terhadap suatu hubungan linier diantara jumlah enzim dan taraf aktivitas enzim.
- Temperatur. Reaksi kimia baik katalis / nonkatalis menjadi cepat reaksinya bila suhu dinaikan. Pada reaksi katalis enzim umumnya hanya berlaku sampai 60oC. Di atas suhu ini akan menonaktifkan enzim. Minimumnya enzim menjadi lambat dan terhenti pada 70oC–80oC.
- Racun Enzim. Senyawa kimia tertentu secara selektif menghambat kerja enzim spesifik. Contoh : penicillin akan membatasi tempat aktif suatu enzim yang digunakan oleh banyak bakteri untuk membuat dinding selnya.
Tags
Gizi dan Nutrisi