Pengetian tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna
menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (UU pokok
ketenaga kerjaan No.14 tahun 1969). Jika yang digunakan sebagai satuan
menghitung tenaga kerja adalah orang, maka disini dianggap semua orang
mempunyai kemampuan dan produktivitas kerja yang sama dan lama waktu kerjanya
dianggap sama pula.
Secara demografis besarnya angkatan kerja
tergantung dari tingkat partisipasi angkatan kerja yaitu berapa persen dari
tenaga kerja yang menjadi angkatan kerja. Angkatan kerja adalah bagian dari
tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat dalam kegiatan produktif yaitu
memproduksi barang dan jasa.
Produktivitas mengandung pengertian
filosofis, definisi kerja, dan teknis operasional. Secara filosofis,
produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha
untuk meningkatkan mutu kehidupan, keadaan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan
hidup dan sikap mental yang akan mendorong manusia untuk tidak cepat merasa
puas, akan tetapi terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja.
Produktivitas pada dasarnya merupakan efektivitas
faktor input dalam menghasilkan output. Banyak pengukuran produktivitas yang
diketahui, produktivitas lahan, tenaga kerja, modal, dan lain-lain
produktivitas faktor produksi yang selalu dipakai dalam proses produksi. Namun
demikian ada satu pengukuran produktivitas yang sangat menarik untuk
diperhatikan yaitu output/labour yang disebabkan dalam pengertian ini telah
terkandung kombinasi dari kualitas tenaga kerja. Misalnya pendidikan, keahlian,
teknis, motivasi, kapital, dan teknologi.
Produktivitas dapat diartikan secara
sederhana dengan peningkatan kualitas dan kuantitas, bisa juga diartikan
bekerja secara efektif dan efisien. Karena itu antara produktivitas, efektif,
efisien, dan kualitas sangat berdekatan artinya. Sumber-sumber ekonomi yang
digerakkan secara efektif memerlukan keterampilan organisatoris dan teknis
sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi. Artinya, hasil ataupun
output yang diperoleh seimbang dengan masukan (sumber-sumber ekonomi) yang
diolah (Sinungan, 1995).
Produktivitas tenaga kerja memegang peranan
penting dalam proses pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, karena pendapatan
nasional maupun pendapatan daerah banyak diperoleh dengan cara meningkatkan
keefektifan dan mutu tenaga kerja dibandingkan dengan melalui formasi modal dan
pertambahan angkatan kerja. Pembinaan yang baik terhadap penduduk maupun
angkatan kerja akan menghasilkan mutu angkatan kerja yang baik pula. Mutu
angkatan kerja antara lain tercermin dalam tingkat pendidikan dan pelatihan yang
mereka ikuti.
Tags
Industri dan Jasa