Pengertian
sifat melawan hukum, menurut bahasa Belanda, melawan hukum adalah
wederrechtelijk (weder: bertentangan dengan, melawan; recht: hukum). Menurut
Pendapat para ahli di dalam buku Teguh Prasetyo mengenai pengertian melawan
hukum antara lain adalah dari:
- Simon: Melawan hukum berarti bertentangan dengan hukum pada umumnya.
- Noyon: Melawan hukum berarti bertentangan dengan hak subjektif orang lain.
- Pompe: Melawan hukum berarti bertentangan dengan hukum dengan pengertian yang lebih luas, bukan hanya bertentangan dengan undang-undang tetapi juga dengan hukum yang tidak tertulis.
- Van hannel: Melawan hukum adalah onrechmatig atau tanpa hak/wewenang.
- Hoge raad: Dari arrest-arrest-nya dapat disimpulkan, menurut HR melawan hukum adalah tanpa hak atau tanpa kewenangan (arrest 18-12-1911 W 9263).
- Lamintang: Berpendapat, perbedaan diantara pakar tersebut antara lain disebabkan karena dalam bahasa Belanda recht dapat berarti hukum” dan dapat berarti “hak.” Ia mengatakan, dalam bahasa Indonesia kata wederrechtelijk itu berarti “secara tidak sah” yang dapat meliputi pengertian “bertentangan dengan hukum objektif” dan “bertentangan dengan hak orang lain atau hukum subjektif”.
Hoge Raad pada tanggal 31 Januari 1919, N. J.
1919, W. 10365 berpendapat, antara lain sebagai berikut: “onrechmatig tidak
lagi hanya berarti apa yang bertentangan dengan hak orang lain atau
bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, melainkan juga apa yang
bertentangan baik dengan tata susila maupun kepatutan dalam pergaulan
masyarakat.”
Melawan hukum artinya meskipun perbuatan
tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan (melawan hukum formil)
namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan
rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat (melawan hukum
materil) maka perbuatan tersebut dapat dipidana.
Menentukan perbuatan itu dapat dipidana,
pembentuk undang-undang menjadikan sifat melawan hukum sebagai unsur yang
tertulis. Tanpa unsur ini, rumusan undang-undang akan menjadi terlampau luas.
Sifat ini juga dapat dicela kadang-kadang dimasukkan dalam rumusan delik culpa.
Jika unsur melawan hukum itu dengan tegas terdapat di dalam rumusan delik, maka
unsur juga harus dibuktikan, sedangkan jika dengan tegas dicantumkan maka tidak
perlu dibuktikan.
Untuk
menentukan apakah suatu perbuatan dikatakan perbuatan melawan hukum diperlukan
unsur-unsur:
- Perbuatan tersebut melawan hukum;
- Harus ada kesalahan pada pelaku;
- Harus ada kerugian.
Suatu tindakan pada umumnya dapat hilang
sifatnya sebagai melawan hukum bukan hanya berdasarkan ketentuan-ketentuan
dalam perundang-undangan melainkan juga berdasarkan asas-asas keadilan atau
asas-asas hukum yang tidak tertulis dan bersifat umum dalam suatu perkara,
misalnya faktor negara tidak dirugikan, kepentingan umum dilayani dan terdakwa
sendiri tidak mendapat untung.
Tags
Hukum