Pengertian
oral hygiene mengacu pada kebersihan mulut. Oral Hygiene dalam kesehatan gigi
dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah mulut dan gigi bisa terjadi
karena kita kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kesadaran menjaga oral
hygiene sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah gigi dan
mulut yang paling manjur.
Oral
hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan
gusi (Clark, 2005).
Menurut Taylor et al (2000), Oral hygiene
adalah tindakan yang ditujukan untuk:
- Menjaga kontiunitas bibir, lidah dan mukosa membran mulut
- Mencegah terjadinya infeksi rongga mulut
- Melembabkan mukosa membran mulut dan bibir.
Sedangkan menurut Clark (2005), oral
hygiene bertujuan untuk:
- Mencegah penyakit gigi dan mulut
- Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut
- Mempertinggi daya tahan tubuh
- Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
Pada
penderita yang tidak berdaya perawat tidak boleh lupa memberikan perhatian
khusus pada mulut penderita. Pengumpulan lendir dan terbentuknya kerak pada
gigi dan bibir dikenal sebagai sordes. Jika terbentuk sordes atau lidahnya
berlapis lendir menunjukan kalau kebersihan rongga mulutnya kurang (Wolf,
2004).
Mulut
merupakan bagian pertama dari saluran makanan dan bagian dari sistem pernafasan
(Wolf, 2004). Mulut juga merupakan gerbang masuknya penyakit (Adam, 2002). Di
dalam rongga mulut terdapat saliva yang berfungsi sebagai pembersih mekanis
dari mulut (Taylor, 2000).
Didalam
rongga mulut terdapat berbagai macam mikroorgnisme meskipun bersifat komensal,
pada keadaan tertentu bisa bersifat patogen
apabila respon penjamu terganggu. (Roeslan, 2002). Pembersihan mulut
secara alamiah yang seharusnya dilakukan oleh lidah dan air liur, bila tidak
bekerja dengan semestinya dapat menyebabkan terjadinya infeksi rongga mulut,
misalnya penderita dengan sakit parah dan penderita yang tidak boleh atau tidak
mampu memasukkan sesuatu melalui mulut mereka (Bouwhuizen, 2006).
Klien
yang tidak sadar lebih rentan terkena kekeringan sekresi air liur pada
mukosanya karena mereka tidak mampu untuk makan, minum, bernapas melalui mulut
dan seringkali memperoleh terapi oksigen. Klien yang tidak sadar juga tidak
bisa menelan sekresi air liur yang mengumpul dalam mulut. Sekresi ini terdiri
dari bakteri gram negatif yang bisa menyebabkan pneumoni jika jika dihembuskan
keparu paru (Perry potter, 2000).
Tags
Kesehatan Perawatan