Secara sosiologis, berita adalah semua hal
yang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan
baik oleh para pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar,
apa yang disiarkan radio, dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan
fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut
orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan
sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang
dilaporkan.
Banyak orang mendefinisikan berita sesuai
dengan sudut pandangnya masing-masing. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
belum ada definisi berita secara universal. Untuk memperkuat penyajian atas
peristiwa apa yang sedang kita pantau dan bagaimana menyajikannya, reporter
pencari berita harus mempunyai definisi sendiri mengenai lingkup pekerjaannya.
Dalam buku Here’s the News yang dihimpun oleh
Paul De Maeseneer, berita didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian
yang baru, penting, dan bermakna (signifikan), yang berpengaruh pada para
pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka.
Definisi
berita tersebut mengandung unsur-unsur yang:
- Baru dan penting
- Bermakna dan berpengaruh
- Menyangkut hidup orang banyak
- Relevan dan menarik.
Definisi lain dari berita, menurut Doug
Newson dan James A. Wollert dalam Media Writing : News for the Mass Media (1985)
mengemukakan dalam definisi sederhana, berita adalah apa saja yang ingin dan
perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat (dalam Sumadiria,
2005). Dengan melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai apa yang mereka butuhkan.
Batasan-batasan
yang diberikan oleh tokoh-tokoh lain mengenai berita, yang dikutip Assegaff, 1983
(dalam Mondry, 2008) antara lain sebagai berikut:
- M. Lyle Spencer, dalam buku News Writing menyebutkan, berita merupakan kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.
- Williard C. Bleyer, dalam buku Newspaper Writing and Editing mengemukakan, berita adalah sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar karena dia dapat menarik minat atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia dapat menarik para pembaca untuk membaca berita tersebut.
- William S. Maulsby dalam buku Getting in News menulis, berita dapat didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.
- Eric C. Hepwood menulis, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian umum.
Setelah merujuk kepada beberapa definisi
diatas, meskipun berbeda-beda namun terdapat persamaan yang mengikat pada
berita, meliputi : menarik perhatian, luar biasa dan termasa (baru). Karena
itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau
ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui
media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet
(Sumadiria, 2005).
Dengan kata lain, berita bukan hanya menunjuk
pada pers atau media massa dalam arti sempit dan tradisional, melainkan juga
pada radio, televisi, film, dan internet atau media massa dalam arti luas dan
modern. Berita pada awalnya, memang hanya milik surat kabar. Tetapi sekarang,
berita juga telah menjadi ‘darah-daging’ radio, televisi dan internet. Tak ada
media tanpa berita, sebagaimana halnya tak ada berita tanpa media. Berita telah
tampil sebagai kebutuhan dasar (basic need) masyarakat modern di seluruh dunia.
Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kategori, yaitu berita berat (Hard News) dan berita ringan (Soft News). Selain
itu, berita juga dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya, di tempat terbuka
atau di tempat tertutup. Sedangkan berdasarkan sifatnya, berita bisa dipilah
menjadi berita diduga dan berita tak diduga. Selebihnya, berita juga bisa
dilihat menurut materi isinya yang beraneka macam.
Berita berat, sesuai dengan namanya, menunjuk
pada peristiwa yang mengguncangkan dan menyita perhatian seperti kebakaran,
genpa bumi, kerusuhan. Sedangkan berita ringan, menunjukkan pada peristiwa yang
lebih bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta
pernikahan bintang film atau seminar sehari tentang perilaku seks bebas di
kalangan remaja.
Berdasarkan sifatnya, berita terbagi atas
berita diduga dan berita tak terduga. Berita diduga adalah peristiwa yang
direncanakan atau sudah diketahui sebelumnya, seperti lokakarya, pemilihan
umum, peringatan hari-hari bersejarah. Proses penanganan berita yang sifatnya
diduga disebut Making News. Artinya kita berupaya untuk menciptakan dan
merekayasa berita. Proses penciptaan atau perekayasaan berita itu dilakukan
melalui tahapan perencanaan di ruang rapat redaksi, diusulkan dalam rapat
proyeksi, dikonsultasikan dengan pemimpin redaksi, dilanjutkan dengan
observasi, serta ditegaskan dalam interaksi dan konfirmasi dilapangan. Semuanya
melalui prosedur manajemen peliputan yang baku, jelas, terstruktur dan terukur.
Orang yang meliputnya disebut sebagai reporter (pelapor).
Berita tak terduga adalah peristiwa yang
sifatnya tiba-tiba tidak direncanakan, tidak diketahui sebelumnya, seperti
kereta api terguling, gedung perkantoran terbakar, bus tabrakan, kapal
tenggelam, pesawat dibajak, anak-anak sekolah disandera atau terjadi ledakan
bom di pusat keramaian. Proses penanganan berita yang sifatnya tidak diketahui
dan tidak direncanakan sebelumnya, atau yang sifatnya tiba-tiba itu disebut
Hunting News. Orangnya disebut sebagai hunter (pemburu).
Pengetahuan dan pemahaman tentang klasifikasi
berita sangat penting bagi setiap reporter, editor, dan bahkan para perencana
dan konsultan media (media planer) sebagai salah satu pijakan dasar dalam
proses perencanaan (planning), peliputan (getting), penulisan (writing), dan
pelaporan serta pemuatan, penyiaran, atau penayangan berita (reporting and
publishing). Pada akhirnya, tahapan-tahapan pekerjaan jurnalistik itu sangat
diperlukan dalam kerangka pembentukan, penetapan dan pengembangan manajemen
media massa secara profesional dan visioner.
Tags
Komunikasi