Pemeriksaan ibu hamil adalah sebuah hal yang
sangat penting. Pemeriksaan ibu hamil ini adalah cara untuk mendeteksi kehamilan
ataupun gangguan-gangguan kehamilan. Ada beberapa cara pemeriksaan ibu hamil,
antara lain adalah sebagai berikut:
Anamnesa
- Anamnesa identitas istri dan suami: nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya.
- Anamnesa umum: (a) Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan sebagainya, (b) Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan tafsiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele: hari +7, bulan –3, dan tahun +1. TTP= hari +7, bulan –3, tahun +1 HT, (c) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya (Mochtar, 1998).
Inspeksi
Pemeriksaan seluruh tubuh harus diperiksa
dengan teliti. Keadaan umum harus baik. Tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan
harus diperiksa dan dicatat. Jantung, paru-paru, mammae, dan seluruh abdomen
diperiksa dengan teliti dan dicatat (Wiknjosastro, 2002).
Palpasi
Ibu hamil disuruh berbaring telentang, dengan
bahu dan kepala sedikit lebih tinggi (memakai bantal) dan pemeriksa berada
disebelah kanan yang diperiksa. Dikenal beberapa cara palpasi, antara lain
menurut Leopold, Ahfeld, Budin dan Knebel. Yang lazim dipakai ialah cara
palpasi menurut Leopold, karena telah hampir mencakupi semuanya.
Cara pemeriksaan menurut Leopold dibagi dalam
4 tahap. Pada pemeriksaan menurut Leopold I, II, dan III, pemeriksa menghadap
kearah muka wanita yang diperiksa. Pada pemeriksaan menurut Leopold IV
pemeriksa menghadap kaki wanita tersebut.
Maksud pemeriksaan Leopold I ialah untuk
menentukan tinggi fundus uteri. Dengan demikian, tua kehamilan dapat diketahui.
Selain itu, dapat pula ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus
uteri. Bila kepala akan teraba benda bulat dan keras. Sedangkan bokong tidak
bulat dan lunak. Pada Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan
dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah
menghubungkan bokong dengan kepala. Pada letak lintang dapat ditentukan kepala
janin. Pada Leopold III dapat ditentukan bagian apa yang terletak di sebelah
bawah. Sedangkan pada Leopold IV, selain menentukan bagian janin mana yang
terletak di sebelah bawah, juga dapat menentukan berapa bagian dari kepala
telah masuk ke dalam pintu atas panggul (Wiknjosastro, 2002).
Perkusi
Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada
sesuatu indikasi (Mochtar, 1998).
Auskultasi
Digunakan
stetoskop monoral (stetoskop obstetrik) untuk mendengarkan denyut jantung janin
(djj). Yang dapat kita dengarkan adalah:
1. Dari
janin: a) djj pada bulan ke 4-5, b) bising tali pusat, dan c) gerakan dan tendangan
janin.
2. Dari
ibu: a) bising rahim (uterine souffle), b) bising aorta, dan c) peristaltic usus
(Mochtar, 1998).
Pemeriksaan Dalam
Terdiri dari Vaginal Toucher (VT) dan Rectal
Toucher (RT). Sebenarnya, periksa dalam adalah tindakan yang berbahaya karena
akan menyebabkan perdarahan dan infeksi. Oleh karena itu, periksa dalam hanya
boleh dilakukan bila ada indikasi dan dikerjakan dengan cara cuci hama atau pemeriksaan
rectal (RT).
Pemeriksaan dalam untuk menilai keadaan janin
dan jalan lahir hendaknya dilakukan dengan lembut (with ladies hand), sebaiknya
ibu disuruh kencing dan buang air besar. Ia harus berbaring telentang dengan
tungkainya ditekuk pada pangkal paha dan lutut. Genitalia eksterna dibersihkan
dengan kapas lisol atau dettol atau desinfeksi lainnya (Mochtar, 1998).
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang perlu
dikerjakan ialah hematokrit (hemoglobin), urinalisis, kultur urin, golongan
darah, faktor Rhesus, pemeriksaan antibody, status rubella, pemeriksaan
sifilis, pap smear, pemeriksaan HbsAg; termasuk pemeriksaa HIV (Leveno, dkk.,
2003).
Ultrasonografi (USG)
Dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen, USG
tidak berbahaya untuk janin, karena memakai prinsip sonar (bunyi). Jadi, boleh
dipergunakan pada kehamilan muda. Pada layar dapat dilihat letak, gerakan, dan
gerakan jantung janin (Mochtar, 1998).
Tags
Kehamilan