Pelaksanaan lesson study sangat bermanfaat. Fernandez
and Yoshida dalam Eisuke Saito (2008) menyatakan bahwa dalam banyak kasus,
proses lesson study terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: … (1) collaboratively planning the study
lesson, (2) implementing the study lesson, (3) discussing the study lesson, (4)
revising the lesson plan (optional), (5) teaching the revised version of the
lesson (optional), and (6) sharing the reflections on the revised version of
the lesson.
Berdasarkan
kutipan di atas, diketahui bahwa proses lesson study terdiri dari:
- Secara kolaboratif merencanakan pembelajaran
- Mengimplementasikan kajian pembelajaran
- Mendiskusikan kajian pembelajaran
- Merevisi rencana pembelajaran
- Mengajar berdasarkan hasil revisi lesson plan
- Berbagi refleksi pelaksanaan pembelajaran versi revisi.
Pendapat
lain dikemukakan oleh Bergenske (2008) yang menyatakan bahwa lesson study
biasanya mengikuti delapan tahapan sebagai berikut:
- Mendefinisikan masalah, baik masalah umum seperti bagaimana menumbuhkan minat siswa tentang pecahan matematika, atau masalah spesifik seperti bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang factorial.
- Merencanakan pembelajaran, dimulai dengan mempertimbangkan bagaimana guru yang lain manangani masalah yang sama atau sejenis dan bertujuan untuk memahami mengapa dan bagaimana pembelajaran dapat meningkatkan belajar siswa. Guru melakukan pertemuan secara rutin untuk menyusun draft dan redraft rencana pembelajaran dan untuk mempresentasikan rencana tersebut kepada semua staf di sekolah untuk mendapatkan umpan balik (feedback).
- Melaksanakan pembelajaran oleh satu guru dalam suatu kelompok sementara guru yang lain mengamati. Pada saat yang sama kegiatan pembelajaran direkam menggunakan video untuk analisis dan diskusi lebih lanjut.
- Mengevaluasi pembelajaran dan merefleksikan efeknya, mencakup berbagi pandangan dalam kelompok dan saran dari guru yang lain.
- Merevisi pembelajaran dan membuat perubahan, mencakup perubahan untuk mengatasi kembali kesalahpahaman tertentu yang ditunjukkan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
- Mengajarkan revisi pembelajaran pada kelas yang lain, dilakukan oleh guru yang pertama maupun oleh guru yang lain, dengan semua guru di sekolah tersebut dilibatkan untuk mengamati.
- Evaluasi dan refleksi lebih lanjut, pada pertemuan dengan seluruh guru di sekolah tersebut diajak untuk menyampaikan saran perbaikan.
- Berbagi hasil, menggunakan form laporan yang didistribusikan kepada guru-guru di sekolah yang sama dan memungkinkan untuk mengajak guru-guru dari sekolah lain untuk mengamati pembelajaran pada versi terakhir.
Mengenai
tahapan proses lesson study, pendapat lain dikemukakan oleh Fernandez dan Yoshida
(2004) yang menyatakan bahwa proses lesson study meliputi tahap-tahap sebagai
berikut:
- Collaboratively planning the study lesson (merencanakan pengkajian pembelajaran secara kolaboratif)
- Seeing the study lesson in action (melihat pelaksanaan pengkajian pembelajaran)
- Discussing the study lesson (mendiskusikan hasil pengkajian pembelajaran)
- Revising the lesson (merevisi pembelajaran)
- Teaching new version of the lesson (mengajarkan pembelajaran versi terbaru)
- Sharing reflection about the new version of lesson (refleksi bersama tentang versi pembelajaran yang baru).
Pendapat
lain tentang tahapan proses lesson study dikemukakan oleh Harle (2009) yang
menyampaikan delapan tahapan proses lesson study. Menurut Harle (2009), ada delapan tahappan
lesson study, yaitu:
- Menentukan fokus pembelajar dengan cara para guru secara kolaboratif mengidentifikasi tujuan pembelajaran
- Melakukan perencanaan pembelajaran dengan meneliti alternative-alternatif praktik pembelajaran
- Melakukan pembelajaran dan pengkajian pembelajaran dengan mengobservasi respon siswa
- Melakukan refleksi dan evaluasi apakah pembelajaran yang telah dilakukan mencapai tujuan pembelajaran
- Melakukan revisi pembelajaran dan revisi pengkajian pembelajaran dengan cara melakukan observasi dan umpam balik siswa yang mengarahkan pada revisi
- Melaksanakan pembelajaran edisi revisi
- Melakukan refleksi dan evaluasi pembelajaran versi revisi
- Berbagi hasil dengan merangkum proses, refleksi dan observasi pembelajaran.
Tahapan lesson study dapat disederhanakan ke
dalam tiga tahapan sebagaimana diungkapkan oleh Hendayana (2009) menyatakan
bahwa lesson study dilaksnakana dalam tiga tahapan, yaitu plan (merencanakan), do
(melaksanakan), dan see (merefleksi).
Tahap Pertama: Plan
(Merencanakan)
Kegiatan
lesson study dimulai dari tahapan perencanaan (plan) yang bertujuan untuk
merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa, bagaimana supaya siswa
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan yang baik tidak
dilakukan sendirian, melainkan harus dilakukan bersama-sama. Kolaborasi dapat dilakukan
oleh para guru dan dosen untuk mengembangkan dan memperkaya pemikiran tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Perencanaan diawali dengan analisis
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
Permasalahan
tersebut meliputi:
- Materi bidang studi
- Pedagogik, yaitu bagaimana mengembangkan metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih efektif dan efisien
- Fasilitas, yaitu bagaimana mensiasati kekurangan fasilitas pembelajaran.
Selanjutnya
para guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau lesson plan,
teaching materials berupa media pembelajaran dan lembar kerja siswa serta
metode evaluasi. Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba
sebelum diterapkan di dalam kelas. Kegiatan perencanaan memerlukan beberapa
kali pertemuan (1-2 kali) agar lebih mantap. Pertemuanpertemuan yang sering
dilakukan dalam workshop antara guru-guru dalam rangka perencanaan pembelajaran
menyebabkan terbentuknya kolegialitas antara guru dengan guru, dosen dengan
guru, dosen dengan dosen, sehingga dosen tidak merasa lebih tinggi atau guru merasa
lebih rendah. Mereka berbagi pengalaman dan saling belajar sehingga melalui
kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rangka lesson study ini terbentuk mutual
learning (saling belajar).
Tahap Kedua: Do
(Melaksanakan)
Tahapan
kedua dalam lesson study ialah pelaksanaan (do) pembelajaran untuk menerapkan
rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam tahap perencanaan.
Sebelumnya, dalam perencanaan telah disepakati siapa guru model yang akan mengimplementasikan
pembelajaran dan sekolah yang akan menjadi tuan rumah. Tahapan ini bertujuan
untuk mengujicobakan efektivitas model pembelajaran yang telah dirancang.
Guru-guru lain dari sekolah yang bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak
sebagai pengaman (observer) pembelajaran. Begitu pula dosen atau mahasiswa
dapat melakukan pengamatan dalam pembelajaran tersebut. Kepala sekolah terlibat
dalam pengamatan pembelajaran dan akan lebih baik apabila kepala sekolah
memandu kegiatan ini. Sebelum pembelajaran dimulai, sebaiknya dilakukan
briefing kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang
direncanakan oleh seorang guru dan mengingatkan bahwa selama pembelajaran berlangsung,
pengamat tidak mengganggu kegiatan pembelajaran tetapi mengamati aktivitas
siswa selama pembelajaran.
Menurut
Hendayana (2009), fokus pengamatan ditujukan pada tiga hal, yaitu:
- Apakah siswa belajar dan bagaimana prosesnya?
- Adakah siswa yang tidak belajar dan mengapa tidak belajar?
- Bagaimana usaha guru memotivasi siswa yang tidak belajar?
Lembar
observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat sebelum pembelajaran
dimulai. Para pengamat dipersilakan mengambil tempat di ruang kelas yang
memungkinkan dapat mengamati aktivitas siswa. Biasanya para pengamat berdiri di
sisi kiri dan kanan dalam ruang kelas agar aktivitas siswa teramati dengan baik.
Selama
pembelajaran berlangsung, para pengamat tidak boleh berbicara dengan sesama
pengamat dan tidak mengganggu aktivitas dan konsentrasi siswa. Para pengamat
dapat melakukan perekaman kegiatan pembelajaran melalui video camera atau photo
digital untuk keperluan dokumentasi dan bahan studi lebih lanjut dengan catatan
cameramen tidak mengganggu aktivitas siswa. Keberadaan para pengamat di dalam
ruang kelas di samping mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar
dari pembelajaran yang sedang berlangsung dan bukan untuk mengevaluasi guru.
Tahap Ketiga: See
(Merefleksi)
Tahap
ketiga dalam kegiatan lesson study ialah refleksi (see). Setelah selesai
pembelajaran langsung dilakukan evaluasi antara guru dan pengamat yang dibantu
oleh kepala sekolah atau fasilitator MGMP untuk membahas pembelajaran. Guru
model mengawali diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan dalam melaksanakan pembelajaran.
Selanjutnya pengamat diminta menyampaikan komentar dan lesson learn dari
pembelajaran terutama berkenaan dengan aktivitas siswa. Tentunya, kritik dan
saran untuk guru disampaikan secara bijak demi perbaikan pembelajaran.
Sebaliknya, guru harus dapat menerima masukan dari pengamat untuk perbaikan
pembelajaran berikutnya. Berdasarkan masukan dari diskusi ini dapat dirancang kembali
pembelajaran berikutnya.
Tags
Psikologi Pendidikan