Pacaran
pada gay merupakan salah satu bentuk relasi sosioseksual. Mengingat keberadaan
kaum gay yang lebih sedikit dibandingkan dengan kaum straight, menemukan
pasangan bagi gay dapat menjadi hal yang sulit. Gay dewasa dapat bertemu dengan
gay lainnya di klub gay ataupun tempat-tempat yang dikhususkan untuk pasangan
sesama jenis, kelompok diskusi gay, organisasi gay dan juga melalui internet
(Caroll, 2005).
Jika
dibandingkan dengan pasangan heteroseksual, pasangan gay memiliki jumlah yang
terbatas dalam pemilihan pasangan, oleh sebab itu, gay bekerja lebih keras
untuk menjaga hubungan mereka terutama pada saat krisis. Tidak seperti pasangan
heteroseksual, yang berpikir bahwa masih banyak orang lain di luar sana,
pasangan gay bekerja lebih keras untuk mempertahankan hubungan mereka agar
tetap bersama (Kurdek, dalam Caroll 2005).
Pada
umumnya, gay secara seksual lebih aktif dan cenderung memiliki lebih banyak
pasangan seksual dibandingkan dengan lesbian dan pasangan heteroseksual lainya
(Saghir dan Robins, dalam Master 1992) Walaupun beberapa gay terlibat dalam
hubungan intim singkat dengan orang lain/orang asing, beberapa gay memilih
untuk membangun hubungan jangka panjang yang penuh kasih sayang.
Weinberg
(dalam Master, 1992) menyatakan bahwa hubungan homoseksual jangka panjang
kurang stabil, hal ini dikarenakan bahwa hubungan tersebut tidak didukung
secara sosial oleh masyarakat ataupun secara hukum negara. Tetapi bagaimanapun,
beberapa pengamat memperhatikan bahwa epidemi AIDS telah mendorong para gay
untuk membangun hubungan yang sifatnya.
Menurut
Silverstein, adanya pacaran pada gay akan membantu seorang gay dalam pencarian
identitas diri, dan membuat gay merasa lebih lengkap sebagai gay (dalam
Savin-Williams & Cohen, 1996). Gay yang memiliki pacar akan memiliki harga
diri yang lebih tinggi, penerimaan diri yang lebih tinggi, dan akan lebih
terbuka kepada lingkungan mengenai identitas diri sebagai seorang gay (Savin-
Williams & Cohen, 1996). Kegiatan
yang dilakukan sepasang gay yang berpacaran tidak jauh berbeda dengan pacaran yang
dilakukan oleh pasangan straight. Pasangan gay melakukan aktifitas dalam
pacaran secara bersama, contohnya, menonton atau berkencan.
Perbedaan
pacaran pada gay dengan pasangan straight hanya pada penerimaan lingkungan
terhadap pasangan tersebut (Caroll, 2005).
Pasangan straight tidak akan menghadapi masalah yang sama dengan
pasangan gay saat memberitahu lingkungan mengenai hubungan yang mereka lakukan.
Hal ini berhubungan dengan penolakan, stigma dan stereotip masyakarat terhadap
hubungan sesama jenis.
Tags
Homoseksual