Terdapat macam-macam gaya belajar. Gaya
belajar merupakan suatu kombiasi dari bagaimana ia menyerap, kemudian mengatur
serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika
menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek
pemrosesan informasi sekuensial, analitik, global, atau otak kiri otak kanan,
aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap
secara abstrak dan konkret).
Michael Grinder pengarang “Righting The
Education Conveyor Belt”, telah mengajarkan gaya-gaya belajar dan mengajar
kepada banyakinstruktur. Dari penelitiannya, menurut Michael belajar terdapat
beberapa cara yang paling efektif, diantaranya adalah:
Gaya Belajar Visual
Visual menurut kamus bahasa Indonesia yang
berarti dapat dilihat dengan mata. Berarti gaya belajar visual merupakan gaya
belajar dengan cara melihat. Karakteristik gaya belajar visual ini berhubungan
dengan visualitas. Pertama, adalah kebuthan melihat sesuatu baik informasi
maupun pelajaran secara visual, lalu memperhatikan segala sesuatu dan menjaga
penampilan, dan yang terakhir adalah anak akan lebih mudah mengingat jika
dibantu gambar, serta lebih suka membaca dari pada dibacakan.
Gaya belajar visual atau visual learner
menitik beratkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti knkret harus
diperlihatkan terlebih dahulu agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki
gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap
informasi secara visual sebelum ia memahaminya. Siswa yang memiliki gaya
belajar visual menangkap pelajarannya lewat materi bergambar. Selain itu, ia
memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang
cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untk
berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit
mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau
ucapan. Selain itu, orang yang menyukai gaya belajar visual suka membuat
catatan-catatan yang baik dan rapi.
Gaya belajar ini dapat diterapkan dalam
pembelajaran, dengan menggunakan beberapa pendekatan: menggunaka beragam bentuk
grafis untuk menyampaikan informasi/materi pelajaran berupa film, slide,
ilustrasi, coretan atau kartu-kartu gambar berseri untuk menjelaskan suatu
informasi secara berurutan.
Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki
(2004) ciri-ciri siswa dengan belajar visual adalah: rapi dan teratur,
berbicara dengan cepat, mementingkan penampilan baik dalam pakaian maupun
presentasi, biasanya tidak terganggu oleh keributan, lebih suka membaca dari
pada dibacakan, mencoret-coret tanpa arti saat berbicara ditelepon/kuliah,
lebih suka mendemonstrasikan dari pada berpidato, sering menjawab pertanyaan
secara singkat, mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
ditulis, den seringkali meminta bantuan orang untuk mengulanginya, mengingat
apa yang dilihat dari pada apa yang didengar.
Gaya Belajar Auditorial
Aditorial berasala dari kata audio yang
berarti sesuatu yang berhubungan denga pendengaran. Gaya belajar auditorial
merupakan gaya belajar dengan mendengarkan. Karakteristik model ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan.
Artinya kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami
informasi itu. Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk belajar bila
kita termasuk orang yang memiliki kesulitan-kesulitan belajar seperti diatas.
Pertama adalah menggunakan tape perekam sebagai alat bantu.
Alat ini digunakan untuk merekam bacaan atau
catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar didepan kelas untuk kemudian
didengarkan kembali. Pendekatan kedua yang bisa dilakukan adalah dengan
wawancara atau terlibat didalam kelompok diskusi. Sedangkan pendekatan ketiga
adalah dengan mencoba membaca informasi, kemudian diringkas dalam bentuk lisan
dan direkam untuk kemudian didengarkan dan dipahami. Langkah terakhir adalah
melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki
(2004) ciri-ciri siswa dengan gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut:
berbicara pada dirir sendiri saat bekerja, mudah terganggu oleh keributan,
menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku saat membaca, merasa
kesulitan untuk menulis, namun hebat dalam berbicara, lebih suka gurauan lisan
dari pada komik, berbicara dalam irama terpola, belajar dengan mendengarkan dan
mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat, suka menjelaskan
sesuatu panjang lebar, dapat menirukan warna, irama, dan nada suara lain.
Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar ini mengharuskan individu yang
bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberi informasi agar ia bisa mengingtnya.
Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tidak
semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan
sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya
dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap
informasi tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter berikutnya dicontohkan
sebagai orang yang tidak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan
penyampaian pembelajaran. Tidak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar
ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik.
Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping
kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang
cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi
dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya
atau memahami fakta. Untuk menerapkannya dalam pembelajaran, kepada siswa yang
memiliki karakteristik-karakteristi diatas dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai model peraga, misal bekerja di lab atau belajar yang membolehkannya
bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala
mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat ditengah waktu belajarnya.
Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki
(2004) ciri-ciri siswa dengan gaya belajar kinestetik sebagai berikut:
berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatin fisik, menyentuh orang untuk
mendapatkan perhatian mereka, berdiri dekat bila berbicra dengan orang, selalu
berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, menghafal dengan cara berjalan dan
melihat, menggunakan jari sebagai petunjuk saat membaca, banyak menggunakan
isyarat tubuh, mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar, sulit untuk
mengingat peta kecuali jika dirinya pernah berada ditempat itu, kemungkinan
tulisannya jelek, tidak dapat duduk diam dalam waktu lama, (Bobbi De Porter dan
Mike Hernacki, 2004).
Tags
Psikologi Pendidikan