Secara umum, konsep dasar belajar adalah
perubahan perilaku manusia Proses belajar adalah aktivitas untuk mengambil
hikmah dari suatu pengalaman. Pengalaman merupakan hasil interaktif seseorang
dengan lingkungan. Dengan demikian, proses belajar dapat berlangsung seumur hidup
seseorang.
Perubahan perilaku seseorang dipengaruhi oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang yang meningkat dan cenderung
permanen. Oleh karenanya, jika ingin merubah perilaku seseorang maka harus ada
perubahan baik pengetahuan, keterampilan maupun yang menyangkut nilai dan
sikapnya. Hal ini juga disebut educated, yaitu orang yang belajar dan
mengamalkan hasil belajar dengan baik dan dapat dilihat dari adanya perubahan
pada tingkah laku dalam dirinya ke arah yang lebih baik.
Kaitannya dengan konsep belajar, banyak ahli
yang mendefinisikan tentang konsep belajar tersebut. Definisi-definisi belajar
(learning) yang diungkapkan oleh para ahli mengandung makna yang hampir sama.
Banyak berpendapat bahwa “learning is the development of new knowledge, skills,
or attitudes as an individual interacts with informasi and the environment”
(Smaldino dan Russell (1997).
Pendapat ini lebih menekankan pada proses
belajarnya yaitu pengalaman interaktif dengan informasi dan lingkungan,
sehingga membentuk atau mengkonstruk pengetahuan, keterampilan dan sikap
seseorang. Sederhananya pendapat tersebut mengandung makna bahwa belajar adalah
sebuah proses pengalaman berinteraktif dengan lingkungan untuk merubah tingkah
laku.
Pendapat lain, Belajar sebagai suatu
aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, nilai, dan sikap (Winkel, 1996). Pendapat ini mengungkapkan lebih
jauh yaitu adanya perubahan itu bersifat tetap dan berbekas. Belajar dapat
dipandang sebagai usaha untuk melakukan proses perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih permanen sebagai pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya.
Belajar merupakan usaha seseorang untuk membangun kemampuan dalam dirinya.
Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan,
pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotor maupun
afektif.
Dari
pendapat-pendapat tentang belajar tersebut di atas, persamaan makna terletak
pada:
- Adanya perubahan
- Adanya aktifitas
- Adanya suatu perangsang.
Pertama, perubahan yang dialami oleh
pembelajar menurut para ahli di atas pada hakekatnya sama, perubahan pada
perilaku sebagai mana pendapat pertama dipengaruhi oleh peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pendapat yang kedua. Dengan demikian,
hasil dari perubahan yaitu perilaku, sementara perubahan pada pendapat kedua
melihat pada sisi proses yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan dan
sikap.
Kedua, belajar adalah suatu aktifitas, jika
dihayati dalam pengertian belajar, proses interaktif merupakan aktifitas inti
antara subyek pembelajar dengan suatu obyek. Aktifitas ini dilakukan dalam area
mental/psikis (Winkel, 1995). Perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap
sebagaimana tersebut di atas, merupakan hasil aktifitas mental/psikis yang
terjadi dalam kesadaran diri atau merupakan usaha yang berbentuk kesengajaan,
buka kebetulan.
Ketiga, belajar dari pengalaman dan belajar
dari interaktif dengan informasi dan lingkungan mengandung suatu makna yang
sama. Dikatakan pengalaman karena sesorang berinteraksi dengan suatu obyek.
Obyek dapat berupa obyek verbal (tidak nyata) yaitu berupa informasi maupun
obyek lain berupa lingkungan fisik.
Sejalan dengan pengertian di atas, individu
yang mengalami proses belajar pada dasarnya adalah individu yang memiliki
kemampuan menangkap isi dan pesan dari sebuah pengalaman.
Pesan
dan isi dari pengalaman ditangkap oleh kemampuan pada ranah-ranah atau domain:
- Kognitif, yaitu kemampuan untuk menggunakan pikiran dan penalaran dalam mengelola pengetahuan. Kemampuan ini dapat berupa pemikiran tingkat rendah yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan pemikiran tingkat tinggi yaitu analisis, sintesis dan evaluasi.
- Afektif, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan sikap seseorang dalam berperilaku, kemampuan ini berasal dari emosi, perasaan dan reaksi-reaksi lain yang berada dalam diri individu. Kemampuan ini dikategorikan kedalam beberapa tahap yaitu tahap penerimaan, partisipasi, penilaian / penentuan sikap, tahap pengorganisasian dan tahap pembentukan pola hidup.
- Psikomotor yaitu kemampuan untuk mengolah kesadaran jasmani, yang dimulai dengan persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreatifitas.
Namun demikian, perubahan yang terjadi pada
manusia tidak otomatis merupakan suatu proses atau hasil belajar, seperti yang
diungkapkan Sukmadinata (2009) bahwa “perubahan-perubahan tingkah laku yang
terjadi karena instink atau karena kematangan serta pengaruh hal-hal yang
bersifat kimiawi tidak termasuk belajar”. Sementara menurut Hergenhahn dan Olso
(2009) belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif
permanen yang berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinisbahkan ke temporary
body states (keadaan tubuh temporer) seperti keadaan yang disebabkan oleh
sakit, keletihan atau obat-obatan. Hal senada juga dikatakan Dahar (1996) bahwa
perubahan perilaku yang disebabkan oleh kelelahan, adaptasi indera,
obat-obatan, dan kekuatan mekanis, tidak dianggap sebagai perubahan yang
disebabkan oleh pengalaman, dan karenanya tidak dapat dianggap, bahwa belajar
telah terjadi. Di samping itu, proses kematangan tidak merupakan hasil belajar,
karena itu merupakan proses pertumbuhan dan pengembangan organisma-organisma
secara fisiologis (Dahar, 1996).
Tags
Psikologi Pendidikan