Komunikasi
seksual atau Sexual Communication merupakan hal yang sangat penting
dalam melakukan sebuah hubungan seksual. Sebagian besar orang memandang seks
merupakan suatu relasi di dalam pernikahan yang tidak hanya berkaitan dengan
penampilan fisik. Seks sebenarnya melibatkan identitas seksual pasangan, latar
belakang isu seksual yang dialami, persepsi akan masing-masing kebutuhan
pasangan dan pesan dalam menyampaikan ekspresi seksual pada pasangan. Semua hal
di atas berkaitan secara langsung dengan komunikasi yang sifatnya conforming
dan non conforming.
Feldman
(1979) menekankan pentingnya relasi seksual di dalam keintiman pernikahan, hal
ini dikarenakan dampak dari kualitas relasi seksual berkaitan dengan bentuk
afeksi atau relasi kasih sayang dan pengetahuan yang mendalam mengenai
masing-masing pasangan.
Scoresby
(1977) mendukung pernyataan bahwa tingkah laku seksual sebagai suatu bentuk
komunikasi, ia mengemukakan bahwa tingkah laku seksual merupakan sumber dari
pemaknaan suatu hubungan dengan kepribadian seseorang. Ia juga mengemukakan
bahwa ekspresi seksual membutuhkan kejelasan pesan dari komunikasi yang efektif
terhadap perasaan pasangan. Kenikmatan dalam berhubungan seksual merupakan
suatu hal yang bebas untuk diberikan dengan penuh kejujuran dan cara
yang penuh keintiman kepada pasangan. Hal ini juga dapat menggambarkan adanya
rasa cinta dan kemesraan yang memperkuat dan meningkatkan pernikahan pasangan.
Isteri maupun
suami seringkali menggunakan berbagai simbol untuk menyatakan keinginannya akan
berhubungan seksual (Gagnon,1977). Lederer dan Jackson (1968) menyatakan bahwa
kepuasan yang sifatnya timbal balik pada setiap pasangan yang terikat hubungan
seksual tergantung dari komunikasi yang terbuka atau keterbukaan diantara
pasangan karena berhubungan merupakan suatu hal yang sifatnya spesial.
Selain itu terkait dengan hal atau perilaku yang dikomunikasikan pasangan suami isteri, pada
dasarnya mencakup tingkah laku seksual yang terjadi pada pasangan suami isteri.
Masters, Johnson, dan Kolodmy (1992) mengungkapkan
bahwa perilaku seksual pada pasangan suami isteri meliputi frekuensi hubungan suami isteri, kemampuan untuk
orgasme, variasi dalam teknik hubungan suami isteri (coitus) dan tercapainya
kepuasan dalam melakukan hubungan suami isteri.
Kesimpulannya, dapat digarisbawahi bahwa meskipun seks
sebagai bentuk dari komunikasi dalam mengungkapkan pesan cinta dan kasih sayang
namun banyak pasangan menggunakan hubungan seksual sebagai pesan bahwa mereka
marah, ingin mendominasi, kecewa atau menolak pasangan. Selain itu, bagi
pasangan yang saling terikat dalam hubungan yang intim, dengan sering
mengkomunikasikan kebutuhan seksual mereka maka hal tersebut akan memperdalam
keintiman diantara mereka dan juga kebahagiaan atau kenikmatan yang luar biasa
diantara mereka.
Tags
Perilaku Seksual