Kehidupan anak di
panti asuhan berbeda dengan kehidupan anak di keluarga yang normal. Panti
asuhan sebagai pengganti keluarga, mereka yang tidak memiliki keluarga lagi
atau karena orang tuanya meninggal dunia. Mereka yang tinggal di panti asuhan
berasal dari latar belakang yang berbeda serta usia yang berbeda-beda. Di dalam
panti asuhan, anak di asuh secara masal.
Sebagai akibat dari pengasuhan secara
masal tersebut adalah:
- Anak kurang memperoleh kasih sayang, perhatian dan pengawasan
- Anak kurang memperoleh kesempatan melihat sendiri berbagai model dari orang tua atau orang dewasa lainnya
- Anak kurang mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan orang tua yang dapat dijadikan identifikasi dalam pemahaman terhadap dirinya sendiri
- Pengasuh di panti asuhan biasanya kurang dapat berperan sebagai orang tua atau keluarga pengganti dalam menggantikan fungsi keluarga.
Panti asuhan
memberikan pelayanan pemeliharaan baik secara fisik, mental maupun sosial.
Namun secara lebih lanjut, kondisi mental dan sosial anak asuh menjadi
perhatian khusus. Dengan visinya yang ingin membentuk manusia secara utuh
dengan cara memanusiakan manusia, panti asuhan mencoba untuk membentuk anak
asuhnya dalam menghadapi stereotif masyarakat yang memandang bahwa anak panti
asuhan memiliki kelas yang lebih rendah dan minder ini coba untuk diatasi panti
asuhan ini melalui para pengasuh. Peranan seseorang pengasuh, mencerminkan
tanggung jawab pengasuh untuk menghidupkan seluruh sumber daya yang ada di
panti asuhan. Pada umumnya panti asuhan memberikan penanaman nilai-nilai
kepercayaan diri agar bisa menerima kondisi dirinya dan mengatasi rasa minder
dan rendah dirinya.
Berdasarkan
uraian-uraian diatas dapat disimpulkan pada dasarnya anak yang tinggal di panti
asuhan memerlukan adanya kebutuhan akan pengakuan, perhatian, dan kasih sayang.
Kurang terpenuhinya kebutuhan tersebut akan menyebabkan anak mengalami hambatan
dalam tugas selanjutnya. Anak yang tinggal di panti asuhan sering memiliki
perasaan bahwa dirinya tidak sama seperti anak-anak yang tinggal dalam keluarga
yang normal. Adanya orang tua sebagai keluarga pengganti yang di peroleh di
panti asuhan tidak selamanya dapat membantu perkembangan jiwa anak. Hal ini
cenderung mengakibatkan kemunduran-kemunduran yang berdampak pada penerimaan
diri maupun kompetensi interpersonalnya.
Tags
Perkembangan Anak