Kegunaan
media dalam pembelajaran sangat penting. Miarso (2004) menjabarkan kegunaan
media dalam pembelajaran baik dari kajian teoritik maupun empirik sebagai
berikut:
- Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat erfungsi secara optimal. Penelitian yang dilakukan Sperry (dalam Miarso, 2004) menunjukkan bahwa belahan otak sebelah kiri merupakan tempat kedudukan pikiran yang bersifat verbal, rasional, analitikal, dan konseptual. Belahan ini mengontrol bicara. Belahan otak sebelah kanan merupakan tempat kedudukan pikiran visual, emosional, holistik, fisikal, spasial dan kreatif. Belahan ini mengontrol tindakan. Pada satu saat hanya satu salah satu belahan yang bersifat dominan; kedua belahan tidak dapat dominan secara serentak. Rangsangan pada salah satu belahan saja secara berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan. Karena itu sebagai salah satu implikasi dalam pembelajaran adalah kedua belahan perlu dirangsang secara bergantian dengan rangsangan audio dan visual.
- Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan pengalaman macam apa yang dimiliki oleh siswa. Ketersediaan buku dan bacaan lain, kesempatan bepergian, dan sebagainya adalah faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak-anak. Media dapat mengatasi perbedaan-perbedan ini. Jika siswa tidak mungkin dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeknya lah yang dibawa ke siswa dengan menggunakan media.
- Media dapat melampaui batas ruang kelas. Banyak hal yang tak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa karena: (a) Objek terlalu besar, misalnya candi, stasiun, dan lain-lain; dengan media kita dapat menampilkannya ke hadapan siswa, (b) Beberapa objek, makhluk hidup dan benda, yang terlalu kecil diamati oleh mata telanjang. Misalnya, bakteri, protozoa dan lain sebagainya. Kaca pembesar sebagai salah satu bentuk saran pembelajaran dapat memperbesar dan memperjelas objek-objek tadi, (c) Gerakan-gerakan yang terlalu lambat untuk diamati, misalnya proses pemekaran bunga, dapat diikuti prosesnya dalam beberapa saat saja berkat media fotografi (timelapse photography), (d) Gerakan-gerakan yang terlalu cepat pun sulit ditangkap mata biasa. Misalnya kepakan sayap burung, kumbang, dan lain-lain dapat diamati dengan media, (e) Adakalanya objek yang akan dipelajari terlalu kompleks. Media dalam bentuk diagram atau model dapat digunakan untuk menyederhanakan objek yang bersangkutan agar lebih gampang dimengerti, (f) Bunyi-bunyi yang amat halus ataupun suara dosen yang berceramah di hadapan ratusan siswa, yang tak mungkin ditangkap dengan jelas bisa menjadi didengar berkat media, (g) Rintangan-rintangan untuk mempelajari musim, iklim, dan geografi secara umum dapat diatasi.
- Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki si A berbeda dengan si B bila si A hanya pernah mendengar sedangkan si B pernah melihat sendiri bahkan pernah mmegang, meraba dan merasakannya. Media memberikan pengalaman dan persepsi yang sama. Pengamatan yang dilakukan oleh siswa bisa bersama-sama diarahkan kepada hal-hal penting yang dimaksudkan oleh guru.
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru. Dengan menggunakan media pembelajaran, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
- Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari sesuatu yang konkret maupun abstrak.
- Media memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
- Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new literacy), yaitu kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek, tindakan, dan lambang yang tampak, baik yang alami maupun buatan manusia, yang terdapat dalam lingkungan.
- Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatnya kesadaran akan dunia sekitar.
- Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa.
Tags
Psikologi Pendidikan