Terdiri dari
beberapa program atau kegiatan pengembangan karir yang bisa dilakukan dalam
sebuah manajemen. Untuk mengarahkan pengembangan karir agar menguntungkan
perusahaan dan karyawan, maka pihak perusahaan sering mengadakan
program-program latihan dan pengembangan bagi karyawan.
Disamping
itu, perusahaan perlu mengusahakan dukungan manajemen, memberikan umpan balik
kepada karyawan dan membangun suatu lingkungan kerja yang baik untuk meningkatkan kemampuan dan
keiginan karyawan dalam melaksanakan pengembangan karir . Titik awal
pengembangan karir dimulai dari diri karyawan. Setiap orang bertanggung jawab
atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen pribadi dibuat,
beberapa kegiatan pengembangan karir dapat dilakukan.
Menurut Handoko (2000) ada beberapa
kegiatan pengembangan karir individual yaitu:
- Prestasi kerja
- Exposure
- Permintaan berhenti
- Kesetiaan organisional
- Mentors dan sponsors
- Kesempatan-kesempatan untuk tumbuh
Kegiatan pengembangan karir tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Prestasi kerja. Kegiatan paling penting untuk memajukan karir adalah prestasi kerja yang baik, karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karir lainnya.
- Exposure Kemajuan karir juga ditentukan oleh exposure. Exposure berarti menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karir lainnya.
- Permintaan berhenti. Bila seorang karyawan melihat kesempatan karir yang lebih besar ditempat lainnya, maka permintaan berhenti mungkin merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran karir lainnya.
- Kesetiaan organisional. Dalam banyak organisasi, orang-orang meletakkan kemajuan karir tergantung pada kesetiaan organisasi.
- Mentors dan sponsor Seorang mentors adalah orang yang menawarkan bimbingan karir informal. Bila mentors dapat menominasi karyawan untuk kegiatan kegiatan pengembangan karir, seperti program latihan, transfer atau promosi maka dia menjadi sponsor.
- Kesempatan-kesempatan untuk tumbuh. Bila karyawan meningkatkan kemampuan, misalnya melalui program latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan-penambahan gelar, maka berarti mereka memanfaatkan untuk tumbuh.
Pengembangan
karir seharusnya tidak hanya tergantung pada usaha-usaha individu saja,
disebabkan karena tidak selalu sesuai dengan kepentingan perusahaan. Untuk
mengarahkan pengembangan karir agar menguntungkan perusahaan dan karyawan, maka
bagian personalia sering mengadakan program- program latihan dan pengembangan
bagi para karyawan.
Program–program
pelatihan dan pengembangan yang dilakukan perusahaan dapat efektif dan efisien
sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam pekerjaan. Menurut Mahmoda (2005)
menyatakan bahwa, dalam pekerjaan diperlukan adanya suatu pengembangan karir
yang meliputi:mutasi, promosi dan demosi. Menurut Hasibuan (2001),’Mutasi
horizontal (rotasi) adalah pemindahan seorang karyawan dari suatu jabatan ke
jabatan lainnya, tetapi pangkatnya tetap, hanya pekerjaan yang berbeda”.
Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan
kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan
produktivitas kerjanya meningkat, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kerja dalam perusahaan. Mutasi merupakan salah satu tindak
lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi kerja. Dengan adanya
mutasi diharapkan dapat memberikan
uraian pekerjaan, sifat pekerjaan, lingkungan pekerjaan, dan alat-alat kerja
yang cocok bagi karywan yang bersangkutan sehingga dapat bekerja secara efisien
dan efektif pada jabatan itu.
Promosi
memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang
selalu dinanti-nantikan. Menurut Hasibuan (2001),”promosi authority dan
responsibility-nya semakin besar biasanya diikuti kenaikan pendapatan.” Dengan
promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta
kecakapan karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Selanjutnya
Simamora (2004) menyatakan: Promosi(promotion) terjadi tatkala seorang karyawan
berpindah dari suatu pekerjaan keposisi lainnya yang lebih tinggi, tanggung
jawab, dan /atau jenjang organisasionalnya. Pada saat dipromosikan karyawan
umumnya menghadapi peningkatan tuntutan dalam keahlian, kemampuan, dan tanggung
jawab sebaliknya, para karyawan lazimnya menerima kenaikan gaji dan
kadang-kadang tunjangan, otoritas, dan status yang lebih tinggi.
Menurut
Hasibuan (2001) ”Demosi yaitu mutasi dengan cara penurunan pangkat atau
jababatan seseorang”. Dengan kata lain demosi adalah perpindahan karyawan dari
suatu organisasi, wewenang, tanggung jawab, pendapatan serta statusnya semakin
rendah.Misalnya sudah waktunya pensiun dengan alasan masa kerja sudah berakhir
atau diberhentikan karena karyawan melanggar ketentuan instansi.
Tags
HRD